JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Ada Apa dengan Sragen, Bayi-Bayi Tak Berdosa Dilahirkan Lalu Dibuang di Sungai dan Persawahan. Sudah 3 Mayat Bayi Ditemukan Dibuang Dalam 2 Pekan!

Penemuan 3 jasad bayi di 3 wilayah berbeda di Sragen dalam dua pekan terakhir. Foto kolase/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebuah fakta miris mencuat di Sragen belakangan ini. Adalah kasus pembuangan janin dan bayi baru lahir.

Mirisnya, hanya dalam kurun dua pekan, tercatat sudah ada tiga jasad bayi baru lahir yang ditemukan di buang. Menariknya, dari semua kasus penemuan mayat bayi itu sebagian besar diduga hasil aborsi dan dilahirkan sebelum umur persalinan.

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , kasus terbaru adalah penemuan jasad janin bayi perempuan di tepi aliran Sungai Bengawan Solo, Kamis (18/3/2021) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Kasubag Humas Polres Sragen AKP Suwarso menyampaikan orok bayi di Masaran itu ditemukan di pinggir aliran sungai Bengawan Solo Dukuh Pilang RT 10, Desa Pilang, Kecamatan Masaran.

Jasad janin itu ditemukan oleh warga bernama Subur saat hendak memancing di sungai lokasi kejadian. Sempat dikira bangkai, setelah didekati ternyata adalah jasad janin yang tersangkut diranting pohon bambu.

Hasil identifikasi, ciri-ciri jasad bayi itu berjenis kelamin perempuan, umur orok bayi diperkirakan sekitar 5 bulan. Dan Panjang orok bayi kurang lebih 30 cm.

Baca Juga :  Geger, Petani di Desa Baleharjo Sragen Tewas Kesetrum Listrik di Area Persawahan Dengan Kondisi Mengenaskan

”Hasil Koordinasi dengan Dokter Rs. Moewardi otopsi rencana dilakukan Jumat ini,” terangnya mewakili Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi akhir pekan lalu.

Kasus penemuan mayat bayi yang diduga dibuang itu sudah yang ketiga kali selama kurun dua pekan dalam bulan Maret ini. Fakta ini menjadi catatan buruk dan keprihatinan tersendiri.

Sebab sepanjang sejarah, baru kali ini ada pembuangan bayi dengan intensitas cukup tinggi di Sragen.

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , sebelumnya kasus pertama di bulan ini terjadi pada Sabtu (6/3/2021) lalu. Mayat bayi mengambang ditemukan pemancing di aliran Kedung Kepu sungai Sawur, Dukuh Winong Rt 22, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang.

Mayat bayi itu ditemukan sudah membusuk dan diperkirakan dua tiga hari dibuang. Kondisinya tali pusar terpotong tidak sempurna diduga lahir tidak dibantu petugas medis.

Kejadian berikutnya ditemukan mayat bayi pada Senin (15/3/2021). Mayat Bayi itu terbungkus tas merah di aliran irigasi atau parit di Kampung Wonowongso RT 2 Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen.

Baca Juga :  Patroli Presisi Polres Sragen Jaga Keamanan Kantor KPU dan Bawaslu Jelang Penetapan Presiden Terpilih 2024

Melihat fenomena itu, Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Sragen, Joko Puryanto tak bisa menyembunyikan keprihatinannya.

Menurutnya, ada hal yang harus dievaluasi karena kondisi tersebut akan berpengaruh pada penilaian Kabupaten Layak Anak (KLA).

”Kondisi ini menjadi catatan kita. Akan kita bahas dengan pengambil kebijakan. Karena akhir-akhir ini marak itu (pembuangan bayi),” ujarnya.

Pihaknya akan menganalis penyebab kejadian banyaknya pembuangan bayi di Sragen. Perlu didalami lagi apakah pelaku atau orang tua yang membuang bayinya itu warga Sragen atau luar Sragen.

Selain itu dilihat faktor penyebabnya, apa karena ekonomi, hamil muda, dan sebagainya.

Dia menyampaikan sebenarnya jika orang tua yang merasa tidak sanggup membesarkan anaknya bisa dititipkan ke panti asuhan. Lantas secara administrasi bisa diadopsi oleh orang lain. Sehingga tidak perlu membunuh seorang bayi.

”Dipanti asuhan bisa dititipkan, Nanti misalnya mau adopsi berurusan dengan dinas sosial. Dengan persyaratan. Tapi untuk edukasi kesehatan reproduksi di DPPKBPPPA,” tuturnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com