
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerukan masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
Sebab penyuntikan vaksin Covid-19 bukan berarti membuat seseorang otomatis terbebas atau tak bisa lagi terjangkit Covid-19.
Menurut bupati, vaksinasi Covid-19 hanya salah satu upaya dari Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Setelah divaksin tidak ada yang bisa menghalangi virus ini masuk ke dalam tubuh meskipun sudah di vaksin. Kecuali disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan tepat. Jadi kalau sudah divaksin, jangan sekalipun merasa bahwa kita kebal dan kemudian merasa aman sehingga melanggar protokol kesehatan,” paparnya kepada wartawan, Selasa (2/3/2021).
Bupati Yuni menjelaskan vaksin yang disuntikan ke dalam tubuh akan membentuk antibodi dalam tubuh.
Antibodi itu hanya akan bisa bekerja pada saat dua kali vaksin. Sehingga dipastikan hari ini divaksin berarti 14 hari ke depan harus melakukan vaksin dosis kedua.
“Setelah itu barulah terbentuk antibodi secara sempurna yang ada di dalam tubuh kita pada rentan waktu 14 sampai 15 hari,” tuturnya.
Sementara, terhadap potensi terjangkit virus, menurutnya masih bisa terjadi. Sehingga ia menegaskan sebenarnya kunci menanggulangi atau mencegah penyebaran Covid-19 ini hanya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Dan harus dipatuhi bersama,” tandasnya.
Yuni juga menegaskan bahwa di Sragen belum ada laporan bahwa setelah divaksin kemudian ada yang pingsan.
Pun dengan yang setelah divaksin masuk rumah sakit karena faktor reaksi alergi atau sebagainya, hingga kini juga belum ada.
“Insya Allah vaksin ini aman untuk itu kita berdua bersama salah semoga lancar semuanya,” tukasnya.
Bupati menambahkan jika periode vaksin berikutnya akan fokus menyasar kepada masyarakat yang beresiko tinggi dan rentan. Seperti di pasar, toko toko dan kemudian tempat tempat pelayanan umum.
Vaksinasi tahap kedua ini memang disasarkan kepada pelayan publik. Meliputi ASN, TNI-Polri, wartawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, guru, pedagang dan masih banyak lagi. Wardoyo
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.













