JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Ditangisi Petani, Dinas Pertanian Karanganyar Gandeng Polisi/TNI Tekan Bulog Jaten Agar Beli Gabah Petani

Foto ilustrasi. Kepala Dinas Pertanian Karanganyar meminta Bulog membeli gabah petani di tengah harga jual yang anjlok dan wacana impor beras dari pemerintah / Foto: Beni Indra
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wacana impor beras yang digulirkan pemerintah benar-benar dirasakan oleh petani dan birokrasi di tingkat Kabupaten.

Salah satu dampakanya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar, Siti Maesaroh berang dan langsung menekan Bulog setempat  agar mau membeli gabah petani setempat.

Pasalnya, petani mengadu kepadanya soal harga gabah anjlok serta ancaman impor beras.

Tak pelak dengan menggandeng aparat dari Polres dan Kodim Karanganyar, Siti Maesaroh langsung mengajak pimpinan Bulog Jaten Karanganyar untuk terjun langsung ke sawah di kecamatan Tasikmadu, Kamis (18/3/2021).

Tak pelak akhirnya Bulog Jaten pun spontan membeli gabah hasil panen petani dari Tasikmadu sebanyak dua ton dengan harga beli sebesar Rp 4.200 per kilogram.

“Jujur saja kami yang dibawah dilematis atas gejolak yang terjadi sementara petani protes terus maka solusinya kami efektifkan Bulog Jaten agar benar-benar mau membeli gabah petani Karanganyar,” tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS, Kamis (18/3/2021).

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

Bahkan guna memantau keseriusan Bulog Jaten mau membeli gabah petani, pihaknya menggandeng polisi dan TNI dari Polres dan Kodim Karanganyar.

Akhirnya, lanjut Siti Maesaroh dicapai kesepakatan antara Bulog dan petani yang disaksikan polisi dan TNI bahwa Bulog bersedia membeli gabah dari petani dengan harga bervariasi sesuai kualitas barang.

Menurut Siti, peran Bulog adalah menyerap gabah petani, sehingga sudah selazimnya ketika petani menjerit akibat anjloknya harga gabah pada musim panen raya ini Bullog setempat wajib membeli gabah petani.

Namun tentu saja besaran harga beli tetap disesuaikan harga patokan yang ada.

Artinya kata Siti Maesaroh jika kualitas rendemen atau kadar airnya tinggi tentu harganya lebih rendah dibandingkan gabah yang rendemennya sedikit.

Baca Juga :  Tolak Tegas Keputusan KPU, TPN Ganjar-Mahfud Minta Prabowo-Gibran Didiskualifikasi

“Jika gabahnya kualitas bagus tentu harganya bisa tembus Rp 4.200 per Kg namun jika kualitas rendah harga kisaran Rp 4.000 per Kg hingga Rp 4.100 per kilogram,” ungkapnya.

Diakui oleh Siti semenjak terjadi panen raya harga gabah jatuh dan petani protes padanya karena Bulog enggan membeli dari petani. Apalagi saat ini pemerintah akan impor beras tentu saja petani resah.

Pun di bawah terjadi gejolak karena stok gabah melimpah, namun Bulog enggan membeli karena adanya informasi rencana  impor beras dari pemerintah.

Sementara itu, Wakil Kepala Bulog Surakarta, Nanang Harianto  mengakui siap membeli gabah petani selama sesuai persyaratan.

“Kami Bulog Surakarta siap menyerap gabah beras petani sepanjang kualitasnya sesuai dengan ketentuan Permendag No. 24 tahun 2020 dan ketentuan internal Perum Bulog,” tandasnya kepada JOGLOSEMARNEWS, Kamis (18/3/2021). Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com