JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Jagonya Kalah, PK Golkar Jumantono Minta Musda Golkar Karanganyar Diulang. Sekjen Golkar DPD Jateng Minta Kader Dewasa dalam Berpolitik

Ketua PK Golkar Jumantono, Daryatno dalam jumpa pers, meminta Musda X Partai Golkar Karanganyar diulang karena dianggapnya tidak sah / Foto: Beni Indra
   
Ketua PK Golkar Jumantono, Daryatno dalam jumpa pers, meminta Musda X Partai Golkar Karanganyar diulang karena dianggapnya tidak sah / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM
Musda X Partai Golkar Karanganyar yang sudah berlangsung lancar pada 22 Februari 2021  lalu, ternyata masih  dipermasalahkan oleh segelintir orang.

Satu dari 17 Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar Karanganyar,  yakni PK Kecamatan Jumantono yang merasa jagonya kalah, meminta Musda diulang.

Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Jumantono, Daryatno  menilai Musda X Golkar Karanganyar  tidak sah, karena tidak mendapatkan restu dari DPD I Golkar Jateng.

Sebagaimana diketahui, pada Musda X DPD Partai Golkar Karanganyar, secara  defacto dan dejure berhasil memilih ketua baru, yakni Ilyas Akbar Almadani dengan perolehan suara mayoritas.

Dari 22 pemegang suara pada Musda tersebut,  Ilyas didukung 18 suara, di mana 16 PK memilihnya ditambah suara lainnya.

Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Jumantono, Daryatno dalam  konferensi pers di Warung Ijo, Karanganyar, Jumat (12/3/2021) menegaskan, pihaknya hanya sendirian  karena dari 17 PK tersebut hanya dirinya yang mencalonkan Ketua Anung Marwoko.

Dan  realitasnya, dari 17 PK terdapat 16 PK yang mencalonkan Ilyas Akbar Almadani ditambah suara dari lainnya.

“Jujur saja saya kalah karena satu  PK melawan 17 PK ditambah suara lain hingga Ilyas menang mayoritas. Namun saya menganggap Musda X itu tidak sah karena tidak mendapat restu dari DPD I Partai Golkar Jateng maka harus digelar Musda ulang,” tandasnya.

Daryatno menjelaskan,  PK Partai Golkar Jumantono mencalonkan Anung Marwoko,  karena yang bersangkutan dianggap mumpuni dan berpengalaman.

Namun melihat peta pertarungan dalam Musda yang menguntungkan, pihaknya memilih tidak hadir Musda karena tahu jagonya bakal kalah. Saat itu, Ketua terpilih Ilyas Akbar Almadani didukung mayoritas yakni 16 PK dan pemegang suara sah lainnya.

“Bagi saya kalah tidak apa-apa karena realitasnya memang kalah. Namun Musda itu kan ilegal karena tidak mendapat restu DPD I Partai Golkar Jateng.   Maka saya pribadi meminta Musda harus diulang alias musda ulang,” serunya.

Abaikan Pendapat Pribadi

Menanggapi kekecewaan tersebut,  Sekjen Partai Golkar DPD I Jawa Tengah, Juliyatmono menegaskan berpartai harus dibedakan antara pribadi dan organisasi.

Selain itu berpartai harus logis dan rasional mengutamakan kepentingan besar partai bukan pribadi atau sekelompok kecil anggota.

“Musda sudah selesai digelar berjalan lancar sukses berhasil memilih ketua baru secara demokratis sehingga sudah selesai clear dan partai tidak perlu menanggapi opini pribadi-pribadi karena ini adalah organisasi,” tandasnya saat dihubungi JOGLOSEMARNEWS, Jumat (12/3/2021).

Menurut Juliyatmono yang juga masih menjabat sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar meminta semua pihak untuk berpikir dewasa legawa untuk membesarkan partai.

Pasalnya, pertarungan politik 2024 mendatang sangat dinamis sehingga persiapan harus matang dan dimulai dari sekarang.

Apalagi, di bawah kepemimpinan Juliyatmono posisi Partai Golkar Karanganyar adalah terbesar se Provinsi Jateng dengan perolehan sebanyak 12 kursi DPRD. Perolehan itu hanya selisih satu kursi PDIP sebagai partai berkuasa yang mendapatkan 13 kursi.

“Kita harus menjaga dan meningkatkan prestasi partai golkar  ke depannya,” ungkapnya. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com