JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Jika Disahkan oleh Menkumham, Partai Demokrat Kubu Moeldoko Bakal ‘Cuci Pakaian Kotor’ Kasus Hambalang

Para pengurus Demokrat kubu Moeldoko atau versi KLB melakukan jumpa media di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Kamis (25/3/2021). Lokasi itu ditunjuk dengan alasan untuk mengingatkan rakyat akan proyek mangkrak yang dibangun di zaman pemerintahan Presiden SBY / tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Partai Demokrat Kubu Moeldoko masih punya impian, jika partai hasil Kongres Luar Biasa (KLB) tersebut disahkan Kemenkumham, partainya akan merangkul semua pihak.

Partai Demokrat kubu Moeldoko itu juga akan ‘mencuci pakaian kotor’ terkait kasus Hambalang yang menjadi beban di masa datang.

Pakaian kotor yang dimaksud adalah pihak-pihak yang bermasalah di Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, M. Rahmad.

“Yang paling tahu penegak hukum siapa saja yang masih bermasalah di Partai Demokrat. Kita dorong diproses hukum karena kita tidak ingin menutup-nutupi di partai ini, biarkan rakyat tahu, terbuka,” ucap Rahmad dalam diskusi Crosscheck, Minggu (28/3/2021).

Ia juga mengungkap alasan memilih konferensi pers di Hambalang beberapa waktu lalu untuk mengingatkan pelaku kudeta sesungguhnya di tubuh Demokrat.

Baca Juga :  Ingat Bharada Richard Eliezer di Kasus Ferdy Sambo? Kini Resmi Menikah dan Pindah Agama

“Kita ingin ingatkan rakyat yang melakukan kudeta itu Pak SBY, bukan Pak Moeldoko,” kata Rahmad

Rahmad mengatakan, Hambalang merupakan momen dimulainya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mengkudeta Anas Urbaningrum sebagai ketua umum.

“Kalau lihat rekaman digital, semua lengkap awalnya dari sana yang mengatakan Anas terlibat Hambalang. Setelah kasus dibuka dengan detail dan lebar ternyata jarak Hambalang lebih dekat ke Cikeas (rumah SBY) daripada Duren Sawit (rumah Anas),” katanya.

Menurut Rahmad, jika SBY sejak awal tahu kasus Hambalang akan melibatkan mantan Menpora Andi Mallarangeng, mungkin kasus tersebut tidak akan dibuka habis-habisan.

Alasan lain mengadakan konferensi pers di Hambalang, Rahmad mengungkapkan bahwa Ketua Umum Partai Demokrat KLB Moeldoko mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan proyek Hambalang yang mangkrak.

Baca Juga :  TPN Ganjar-Mahfud Masih Optimis MK Terima Gugatan Sengketa Pilpres, Ini Alasannya

Proyek senilai Rp 2,5 triliun itu, kata Rahmad, jangan sampai berakhir menjadi candi.

“Bangunan kemarin sudah berlumut, ada yang bocor, rumput tinggi-tinggi. Jadi jangan sampai uang Rp 2,5 triliun milik rakyat menjadi candi Hambalang. Kita dukung penuh Pak Jokowi melanjutkan kembali,” kata dia.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra sebelumnya mengatakan konferensi pers kubu Moeldoko di Hambalang itu bentuk rasa frustasi dan putus asa Demokrat kubu Moeldoko. Herzaky menyebut hal itu sebagai bentuk pengalihan isu.

“Mereka mau mengalihkan isu dari rentetan kegagalan upaya kebohongan publik yang mereka lakukan selama dua minggu terakhir,” kata Herzaky.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com