JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Kesaksian Warga Tegal Asri Karanganyar di Balik  3 Warganya yang  Meninggal Covid-19. Sempat Disuntik Senilai Rp 12 Juta

Karangan bunga duka cita untuk almarhum Sri Widodo di kediamannya / Foto: Beni Indra
   
Karangan bunga duka cita untuk almarhum Sri Widodo di kediamannya / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Banyak cerita dibalik kisah pilu meninggalnya tiga  warga Desa Tegal Asri, Bejen, Kecamatan Karanganyar Kota.

Salah satu korban meninggal akibat  Covid-19,  almarhum Sri Widodo (52)  sebelumnya sempat mendapatkan donor plasma dan disuntik senilai Rp 12 juta untuk menyelamatkan nyawanya.

Namun takdir berkata lain, manusia hanya bisa berusaha sedangkan takdir kuasa Tuhan, akhirnya Sri Widodo meninggal dunia, Senin (8/3/2021).

Mantan karyawan PT Freeport itu pun dimakamkan sesuai protokol Covid-19.  Tidak ada upacara pemakaman di rumah Karanganyar,  dan jenazah langsung dibawa dari RS Dr Oen menuju makam Pracimoloyo, Solo.

Menurut Resty (39),  tetangga dekat almarhum Sri Widodo, upaya yang dilakukan keluarga sungguh luar biasa guna menyelamatkan nyawa dua orang dalam satu keluarga tersebut.

Kedua korban adalah almarhum Sri Widodo dan AF Samsul. Hubungan keduanya adalah menantu dan mertua.

“Keduanya satu keluarga satu rumah meninggal dunia berjarak sembilan  hari karena Covid-19, yaitu Samsul positif Covid-19  karena disertai komorbit sakit jantung dan Sri Widodo positif Covid-19 tanpa komorbit,” tandasnya saat ditemui JOGLOSEMARNEWS di rumahnya, Rabu (10/3/2021).

Bahkan,  menurut Risty, almarhum Sri Widodo sempat mendapatkan suntikan  senilai Rp 12 juta sekali suntik dengan harapan bisa sembuh serta mendapat donor plasma. Namun nyawanya tidak tertolong.

Sebagaimana diketahui,  keduanya dirawat hampir  bersamaan, hanya selisih dua hari saja di RS Dr Oen Solo.

Sang mertua,  AF Samsul (81) masuk rumah sakit  pada 15 Februari 2021 dengan status positif Covid-19 dan meninggal pada 28 Februari.

Sedangkan menantunya,  Sri Widodo masuk RS Dr Oen pada 17 Februari 2021 dan meninggal dunia pada 8 Maret.

“Sebenarnya tekad dan usaha keluarga untuk menyelamatkan nyawa Sri Widodo dan AF Samsul sangat gigih, hingga berapapun harga obat untuk penyembuhan dilakukan.  Sekalipun  satu suntikan harganya  Rp 12 juta, tetap  dilakukan,” ungkapnya.

Menurut Risty, keduanya cukup ramah dan memiliki hubungan yang baik dengan warga kampung Tegal Asri.

Sementara itu, Sekretaris RT 03/07 Desa Tegal Asri, Priyo Sungkowo Hadi  mengatakan,  kasus 3 warga meninggal beruruntun karena Covid-19 perlu menjadi perhatian bersama.

Karena itu, dia mendesak pemerintah melalui dinas terkait untuk memberikan perhatian.

“Selama ini nyemprot ya karena permohonan warga ke BPBD itupun melalui salah satu anggota dewan yang juga warga Tegal Asri sehingga cepat direalisasi,” ujarnya. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com