JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Mesakne Warga, Bupati Sragen Tegaskan Tak Akan Tolak Warga yang Sudah Terlanjur Pulang Mudik. Minta Semua Kades Buat Video Pendek!

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengimbau warga Sragen yang ada di perantauan untuk mengikuti imbauan pemerintah untuk tak mudik saat lebaran nanti.

Meski demikian, pihaknya tak akan saklek-saklek banget dan tetap tidak akan menghalangi warga yang sudah terlanjur pulang kampung.

“Kami sudah koordinasi dengan paguyuban keluarga besar warga Sragen yang ada di Jakarta. Kita menghimbau untuk tidak pulang atau mudik,” paparnya kepada wartawan di Sragen, Senin (29/3/2021).

Bupati menguraikan pihaknya akan meminta semua kepala desa untuk membuat video pendek berisi imbauan tak mudik.

Hal itu karena para Kades dianggap hafal dengan warga-warganya yang merantau. Mereka juga diminta berkoordinasi dan menghubungi warga yang merantau agar sebisa mungkin menunda mudik dulu.

“Teman-teman Kades bisa membuat video pendek. Isinya upaya warganya dihimbau untuk tidak mudik dulu,” terangnya.

Baca Juga :  Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Sragen Gelar Halal Bi Halal dan Mohon Maaf di Sumberlawang dan Miri

Terkait antisipasi larangan mudik, Yuni mengaku juga akan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 kabupaten. Setidaknya nantinya ketika ada pemudik yang tetap pulang, diharapkan bisa kembali diterapkan pola seperti tahun lalu.

Yakni pengawasan dan pemantauan di tingkat desa dan seterusnya. Ia juga memastikan tidak akan berlaku saklek terkait larangan mudik.

Jika ada warga yang sudah terlanjur pulang, menurutnya tidak serta merta ditolak atau dipaksa kembali ke daerah rantaunya lagi.

“Nggak mungkin kita kasih barikade dan nggak boleh masuk Sragen. Minimal protap yang dulu kembali dihidupkan seperti dulu tahun lalu di awal Corona. Itu saja,” terangnya.

Ia menambahkan Pemkab tak bisa berlaku ketat dalam hal mudik. Sebab realitanya ketika larangan mudik yang lebih ketat tahun lalu pun, perantau Sragen yang bisa pulang pun masih mencapai ribuan orang.

Baca Juga :  Pra Popda Karisidenan Surakarta Digelar di Sragen, Sembilan Cabang Olahraga Dipertandingkan

Namun ia meyakini dengan ditiadakan libur cuti PNS dan larangan mudik dari pemerintah, setidaknya sudah akan mengurangi arus jumlah pemudik.

Terkait pemberlakuan penyekatan di perbatasan, Bupati menyebut hal itu dirasa tak perlu dilakukan. Situasi Corona saat ini meski masih ada, tapi tensinya sudah relatif menurun satu melandai.

Ia menyadari Pemkab tidak akan bisa menutup diri secara rapat mengingat posisi Sragen juga berada di perbatasan. Lebih dari itu, dari sisi manusiawi, pihaknya tak akan tega menolak atau memaksa perantau kembali ketika sudah sampai di wilayah Sragen.

“Mesakne Lah. Masa sudah sampai sini mau ditolak dan dipaksa balik. Yang penting semua saling menjaga. Ketika sampai di kampung harus tetap mengikuti prosedur seperti tahun lalu. Kita nggak akan menghalangi warga yang sudah terlanjur pulang,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com