JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Virus corona hasil mutasi B117 telah masuk ke Indonesia. Hingga kini, dipastikan telah ada enam kasus positif Covid-19 di Tanah Air yang disebabkan oleh virus corona varian Inggris ini.
Disampaikan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, empat kasus positif Covid-19 akibat virus corona B117 itu ditemukan di wilayah yang berbeda-beda.
“Hasil kerja lab Kemenkes dengan Kemenristek, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) sudah menemukan empat lagi kasus terkonfirmasi,” ujarnya dikutip Tribunnews, Rabu (10/3/2021).
Menteri Budi Gunadi merinci, empat temuan kasus Covid-19 akibat virus corona B117 itu, satu ditemukan di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Januari. Kemudian satu kasus lain ditemukan di Kalimantan Selatan pada 6 Januari.
Selanjutnya satu kasus lain ditemukan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 12 Februari, sementara satu kasus positif B117 lainnya ada di Medan, Sumatera Utara pada 28 Januari.
Jika sebelumnya kasus positif Covid-19 akibat virus corona B117 sudah ditemukan dua kasus di Karawang, Jawa Barat, maka hingga saat ini ada enam kasus B117 di lima provinsi berbeda.
Namun Menkes tegaskan, pasien dari enam kasus positif Covid-19 akibat virus corona B117 tersebut sudah dinyatakan sembuh dan saat ini pihak Kemenkes masih terus melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang sempat kontak langsung dengan para pasien positif tersebut.
Selain itu, pemerintah daerah yang wilayahnya terdeteksi virus corona B117 juga diimbau untuk melakukan langkah kewaspadaan.
Mutasi dari Inggris
Diberitakan sebelumnya, varian virus corona B117 tersebut pertama kali ditemukan di Inggris, tepatnya di Kota Kent, pada September 2020 dan dikaitkan dengan lonjakan kasus di negara tersebut.
Varian virus corona ini sekarang menjadi strain dominan di Inggris dan telah menyebar hingga ke lebih dari 90 negara di dunia.
Sejumlah negara pun telah melaporkan kasus varian baru corona B117, di antaranya Amerika Serikat, Denmark, Australia, Turki, Malaysia, Selandia Baru, dan Singapura.
Studi terbaru menunjukkan kemungkinan bahwa varian corona Inggris dikaitkan dengan kemungkinan rawat inap dan kematian yang lebih tinggi daripada virus aslinya. Lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk lebih memahami risiko varian ini.