SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Suasana hangat mewarnai pertemuan silaturahmi mahasiswa Indonesia Timur yang ada di Soloraya.
Sedikitnya 85 orang mahasiswa dari Papua dan Indonesia bagian timur menyatu dalam silaturahmi yang digelar di Kampung Ikan Pabelan Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, kemarin malam.
Puluhan mahasiswa dari Papua, NTT dan NTB yang menempuh studi di berbagai kampus di Soloraya itu hadir dalam kegiatan yang digelar bersamaan dengan perayaan Ultah ke-28 Ketua Ikatan Mahasiswa Papua se-Soloraya (IMPASS), Moses Ferdinand Kamer itu.
Acara silaturahmi digelar mulai pukul 19.00 WIB sampai pukul 23.50 WIB. Acara tersebut dipandu oleh kakak asuh, Iwan Sis.
Tak hanya mahasiswa Timur yang ada di Soloraya, sebagian mahasiswa yang kuliah di Semarang dan Jogja bahkan antusias ikut hadir dalam acara tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut pendeta beserta rombongan, perwakilan PSHT Mojosongo, Helmy dan rombongan, Elly dari Unes Semarang beserta 3 orang.
Kemudian perwakilan dari Universitas Kristen Surakarta Nathalia dan rombongan, Andre dari Usahid Surakarta, Dany dari PBFC (Papua Bersatu Football Club) beserta rombongan.
Lantas Alexandro dari afirmasi UNS dan Mikhel perwakilan dari NTT Indonesia Timur.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua IMPASS, Moses Ferdinand Kamer dilanjutkan dengan pesan kesan dari sejumlah tokoh yang hadir serta sambutan dan pesan dari kakak asuh, Iwan Sis.
Dalam sambutannya, Iwan Sis mengapresiasi kehadiran rekan-rekan mahasiswa dari berbagai wilayah di Indonesia Timur yang berada di Soloraya dan sekitarnya.
Dalam kesempatan itu, ia tak lupa menyampaikan Ultah kepada Ketua IMPASS yang menapaki usia ke-28.
“Kami sangat berterimakasih dan hebatnya rekan-rekan yang hadir saat ini bukan hanya dari warga dan Mahasiswa Papua saja. Tetapi ada dari NTT, dari Sumba, dari Timor termasuk warga dari PSHT. Ini sangat luar biasa berarti saudara kita Moses bisa berbaur dengan masyarakat sekitar bukan dari Papua saja tetapi lebih tepatnya Indonesia Timur hadir semua disini dalam satu rangkulan,” papar Iwan.
Ia menyampaikan membaurnya rekan dari berbagai daerah itu patut disyukuri. Menurutnya itulah wujud semangat kebhinekaan di negeri Indonesia yang memang kaya akan suku, agama, budaya dan ras tetapi bisa satu dalam Bhineka Tunggal Ika.
Atas anugerah keragaman itu, Iwan mengajak semua untuk meningkatkan silaturahmi yang lebih baik. Para generasi muda itu juga dipesan untuk tetap menjaga kebhinekaan di bawah naungan NKRI.
“Mari kita tingkatkan dan manfaatkan yang diberikan kepada adik-adik untuk benar-benar melaksanakan tugas sebagai mahasiswa yaitu belajar dengan benar. Jangan mau kita dipecah belah oleh segelintir orang atau kepentingan kelompok tertentu. Sudah ada contoh real bahwa tetangga negara kita yaitu Timor Leste bagaimana nasib mereka setelah lepas dari NKRI. Megara tersebut saat ini termasuk negara termiskin di dunia. Untuk itu fokus saja belajar, buat orang tua bangga akan hasil belajar adik-adik,” tegasnya.
Lebih lanjut, Iwan menguraikan bahwa pemerintah sudah sangat besar memberikan perhatian lebih bagi mahasiswa dan masyarakat dari Indonesia Timur khususnya Papua.
Hal itu diwujudkan dengan digalakkannya pembangunan di semua sektor yang hasilnya sudah bisa dirasakan masyarakat yang ada di Papua dan Indonesia timur.
Di bagian akhir, ia tak lupa berpesan agar semua saling menjaga silaturahmi dan semangat kebersamaan di tengah keragaman.
“Semoga kita semua tetap menjaga tali pertemanan kita sampai kapanpun,” pungkas Iwan.
Setelah selesai sambutan, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan pemotongan kue Ultah untuk Ketua IMPASS. Wardoyo
