JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Ya Allah Harga Gabah Remuk, Para Petani di Karanganyar Menangis Ngenes. Anjlok Hingga Rp 1.400 Perkilo, Berharap Pemerintah Terjun Beli Gabah Petani!

Ilustrasi panen raya padi. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kalangan petani di Karanganyar menjerit mengeluhkan rendahnya harga gabah saat musim panen raya kali ini.

Rendahnya harga gabah saat ini dinilai tak sebanding dengan kian mahalnya biaya produksi, harga pupuk dan tenaga kerja yang dikeluarkan selama penanaman hingga panen.

Menurut penuturan sejumlah petani di Karanganyar, harga gabah basah atau gabah kering panen (GKP) di tingkat petani hanya Rp 3.300 perkilogram. Padahal sebelumnya harga mencapai Rp 4.500 sampai Rp 4.700 perkilogram atau anjlok hampir Rp 1.400 dari panen sebelumnya.

Triyanto (35) petani asal Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang saat panen raya di lahan miliknya menuturkan, saat ini harga gabah terus mengalami penurunan.

Penurunan harga gabah ini diakui sangat memukul dan menurunkan penghasilan petani. Kondisi itu dialami petani di hampir semua wilayah di Karanganyar.

Dikatakannya, dari lahan seluas satu hektar lahan pertanian miliknya, padi yang dihasilkan sebanyak 4 sampai 5 ton, dengan totak biaya produksi mencapai Rp 3 juta lebih. Sedangkan hasil panen sekitar Rp 5 juta.

โ€œHarga turun banyak mas. Hasilnya sedikit. Antara biaya produksi dan hasil panen tidak seperti yang diharapkan. Sedih Mas, petani benar-benar menangis,โ€ ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (11/3/2021).

Triyanto menuturkan hasil panen padi miliknya dijual kepada pengepul dan pemilik penggilangan padi. Ia mengaku hingga kini pemerintah tidak kunjung membeli gabah para petani.

Padahal, Triyanto berharap pemerintah membeli hasil panen milik para petani agar harga bisa lebih tinggi.

โ€œKalau dihitung hasilnya hanya cukup buat makan. Kami berharap pemerintah dapat membeli gabah petani. Kami juga berharap agar pemerintah memberikan kemudahan dalam hal penyaluran pupuk. Terutama pupuk bersubsidi,โ€ harapnya.

Sementara itu, Kades Kaliboto Haryono berharap agar pemerintah segera turun tangan dan membeli langsung gabah para petani.

โ€œKondisi seperti ini selalu terulang. Saat panen harga gabah murah. Saat musm tanam harga pupuk mahal. Kami hanya berharap pemerintah segera turun tangan dengan membeli gabah petani serta mempermudah penyaluran pupuk bersubsidi,โ€ tegasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com