WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Salah satu anak kandung dari kru kapal selam KRI Nanggala 402 ternyata enggan meneruskan karir sebagaimana ayahnya. Sang anak lebih memilih profesi lain dengan alasan yang membikin trenyuh.
Adalah warga Dusun/Desa Bulurejo RT 1 RW 3 Kecamatan Bulukerto yang menjadi salah satu awak Kapal Selam KRI Nanggala-402. Dia adalah almarhum Letda Laut (T) Rintoni (Padiv Kontrol).
Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih kecil. Mawar Vinolita (35), istri Rintoni beberapa waktu lalu saat dijumpai wartawan di kediamannya menceritakan, awalnya secara perlahan memberitahu anak sulungnya, Aerilyn Belvania Rintoni (6) bahwa ayahnya satu diantara 53 awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam. Putri sulungnya sempat terkejut, namun dia memberikan pemahaman hingga putrinya mengerti.
“Dia bilang kalau Papa nanti bisa ditemukan Insya Allah selamat Ma. Tapi kalau tidak ditemukan berarti Allah lebih sayang sama Papa,” kata Mawar menirukan omongan anaknya.
Saat ditanya mengenai cita-cita, putri sulungnya mengatakan tidak mau menjadi anggota TNI nantinya. Sang putri lebih memilih bercita-cita menjadi seorang dokter.
“Tidak mau menjadi anggota TNI, maunya menjadi dokter. Alasannya agar bisa menemani mamanya terus,” ujar Mawar.
Soal suaminya, Mawar mengatakan setiap akan berlayar suaminya selalu mengabarinya. Tidak ada firasat apapun kemarin waktu pamit mau berlayar bersama 52 kru lainnya kali terakhir.
Biasanya, Rintoni pulang sepekan sekali ke Wonogiri di akhir pekan. Setiap hari Minggu, dia kembali berangkat dinas ke Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Surabaya. Rintoni bertugas sebagai mekanik di bagian mesin kapal selam di KRI Nanggala-402 sudah cukup lama.
“Tidak pernah bilang kondisi kapalnya seperti apa, dipendam sendiri,” kata Mawar yang juga Guru Bahasa Inggris di SMP Pancasila 10 Jatisrono ini.
Di lain sisi, dia menceritakan awal mula mengenal Rintoni di Surabaya. Saat itu, dia masih berkuliah di Kota Pahlawan. Hingga pada akhirnya dia menikah dengan pria kelahiran Pemalang 12 Juni 1986 itu pada 2012 lalu dan menetap di rumah orangtua Mawar. Kini keduanya dikaruniai dua orang putri. Putri pertamanya berumur enam tahun dan putri keduanya masih berumur 15 bulan.
Di matanya, walaupun Rintoni adalah sosok yang pendiam, namun dia adalah sosok suami idaman. Bagaimana tidak, setiap kali pulang ke Kota Sukses Rintoni malah yang menggantikan tugas sang istri di rumah. Mulai dari mencuci pakaian, hingga memasak untuk orang rumah. Tak ayal, kedua putrinya sangat dekat dengan Papa mereka. Aris