SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Bank Indonesia (BI) Solo mengembangkan varietas baru bawang putih di dua lokasi di Soloraya. Varietas baru tersebut diharapkan mampu mengurangi komoditas impor bawang oleh pemerintah.
Kepala BI Solo, Nugroho Joko Prastowo menerangkan, sekitar 95 persen kebutuhan bawang putih di pasar Indonesia diperoleh dari impor dari negara lain. Sedangkan lima persen sisanya diperoleh dari komodias lokal petani daerah.
“Sedangkan dari neraca ketersediaan dan kebutuhan komoditas sayuran tahun 2021 dari Kementerian Pertanian, jumlah kebutuhan bawang putih nasional sebanyak 591.596 ton yang terdiri dari kebutuhan konsumsi langsung, industri olahan, horeka (hotel, restoran, katering), hingga benih,” paparnya di tengah panen pertama bawang putih varietas baru, Senin (19/4/2021), di Tawangmangu Baru di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.
Sementara itu, stok bawang putih di dalam negeri sendiri kurang dari 10 persen dari total kebutuhan atau hanya sebanyak 59.032 ton sehingga kekurangan pasokan ini dipenuhi dari impor.
“Dan sejak empat tahun yang lalu, BI Solo memulai untuk mengembangkan varietas bawang putih baru. Ini sebagai upaya pengendalian inflasi dan perbaikan defisit transaksi berjalan,” terangnya.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com