SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Anggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon menegaskan terorisme bukan karakter Bangsa Indonesia. Hal itu dilontarkannya saat melakukan kunjungan kerja di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, terorisme merupakan masalah bersama dan harus menjadi evaluasi bersama agar tidak semakin menjadi besar di Indonesia.
“Masalah terorisme seharusnya menjadi evaluasi bersama, kenapa masih terjadi tindakan terorisme. Kami berharap dengan banyak lembaga yang menangani terorisme, makin kecil pula terorisme itu,” paparnya.
Fadli menambahkan, penanganan terorisme harus berkaca pada pengalaman di sejumlah negara lain diantaranya Amerika dimana banyak kasus terorisme bersifat manufaktur atau dibuat, bukan karena bentuk ideologis sebuah kelompok.
“Jadi ini memang harus menjadi evaluasi, jangan sampai terorisme ini menjadi instrumen bagi kekuasaan untuk menjustifikasi adanya kegiatan teror. Saya tidak melihat, misalnya yang tertuduh kan selalu umat Islam yang merupakan mayoritas. Indonesia ini sendiri, baru ada istilah terorisme pertama kali tahun 2002, tepatnya di kasus Bom Bali. Sebelumnya? Dari tahun 1945 sampai saat itu, tidak ada. Jadi ini bukan nilai kita,” imbuhnya.
Fadli berharap tidak ada oknum yang justru memelihara keberadaan terorisme di Indonesia.
“Seharusnya kita harus habisi yang namanya terorisme itu dan jangan ada yang menghidup-hidupkan. Termasuk BIN yang punya anggaran dalam pemberantasan terorisme agar ada semacam evaluasi, sejauh mana efektivitas dalam program deradikalisasi,” tukasnya. Prihatsari