PURWOREJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu orang tewas seketika dan puluhan orang luka-luka dalam kecelakaan maut di di tanjakan Kalijambe, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (8/4/2021).
Kecelakaan itu melibatkan truk tronton, truk diesel dan mobil Evalia.
Truk tronton diduga mengalami rem blong dan langsung menabrak dua kendaraan sekaligus yang ada di depannya.
Para korban terjepit hingga bergelimpangan di jalan.
Menurut Taufik (40), supir mobil Evalia yang berhasil selamat, kejadiaan tersebut terjadi begitu cepat.
Secara, tiba-tiba mobil tronton dari arah Magelang meluncur kencang di jalanan turunan tanpa ada tanda-tanda.
“Itu cepat sekali kejadiannya. Kami dari arah Purworejo ke Magelang, ketepatan di depan kami mobil truk diesel yang membawa rombongan anak-anak Rebana. Saat hendak menanjak melintasi tanjakan Kalijambe ini, mobil tronton dari arah berlawanan terlihat meluncur kencang menabrak pembatas jalan. Kepala mobil tronton lepas dari badannya, badan truk itulah yang menghempas mobil diesel di depan kami, karena tidak ada aba-aba seperti klakson atau lainnya. Spontan saya pun menabrak mobil diesel di depan saya,” ucapnya kepada Tribunjogja.com, Kamis (8/4/2021).
Ia melanjutkan, akibat tabrakan antara mobil diesel dan tronton menghasilkan dentuman keras yang nyaring di telinga.
Bahkan, ketika kecelakaan tersebut dirinya sempat terdiam beberapa saat karena kaget yang luar biasa.
“Suaranya kencang sekali, ‘Boom’ kayak dentuman besar sakit di telinga. Sempat diam beberapa saat ketika kejadian, sangkin terkejutnya. Setelah itu, baru lah bisa merespons keadaan, ternyata terjadi kecelakaan. Langsung saya cek, penumpang yang saya bawa, Alhamdullilah kami di mobil 13 orang selamat semua,” ungkapnya.
Namun, berbeda kondisi dengan mobil diesel di depannya.
Mobil yang terkena hantaman dari tronton itu, bagian depannya sudah hancur tak berbentuk.
“Setelah mengecek, kondisi penumpang semua aman. Saya langsung ke luar mobil untuk lihat keadaan. Di situ langsung lemas sekali karena penumpang dari mobil diesel yang merupakan rombongan pemain rebana itu ada yang terjepit dan bergelimpangan di jalan. Bahkan, suara tangisan dan rintihan minta tolong terus terdengar,”ujarnya.
Di saat itu, ia pun langsung meminta bantuan kepada penduduk sekitar untuk menolong para korban.
Tidak beberapa lama, polisi dan warga langsung mengevakuasi para korban laka tersebut
“Saya gak sanggup menolong para korban, di situ langsung minta warga sekitar membantu dan memberi tahu kalau terjadi kecelakaan,” tuturnya.
Sementara itu korban lain, Edy (43) penumpang dari mobil Elvita yang berdomisili di Magelang menceritakan, saat itu dirinya ingin mengajak anak-anaknya yang bersekolah di Pesantren daerah Purworejo untuk menikmati liburan akhir minggu ke Borobudur.
“Saya syok sekali atas kejadian ini. Karena, rencananya mau ajak ketiga anak saya main ke Borobudur. Karena, selama di pesantren sudah setahun tidak pernah jumpa akibat pandemi. Makanya, barengan keluarga ini niatnya mau liburan , tapi malah seperti ini. Syukurnya masih diberi selamat. Dan masih diberi kesempatan hidup,” tuturnya.
Sementara itu, kesaksian dari pemilik warung yang berdekatan dengan lokasi kejadian Walimah (50) mengatakan, saat kejadian dia tidak mengetahui persis kronologi kecelakaan.
“Saya tidak melihat langsung sewaktu tabrakan, karena saya di dalam rumah. Cuma dengar suara dentuman saja, tapi gak kepikiran ada tabrakan, karena suara seperti itu, sudah biasa saya dengar,” ujarnya.
Namun, akibat teriakan para pelanggan yang sedang membeli di warungnya.
Ia pun keluar untuk melihat kondisi keadaan di jalan yang sebenarnya.
“Itu kan suara lumayan kencang, pelanggan di sini teriak-teriak. Di situ, saya langsung keluar ternyata ada tabrakan. Beberapa penumpang yang usia anak-anak juga ada yang berlarian ke sini untuk minta tolong,” ucapnya.
Ia menambahkan, kejadian laka di sekitar tanjakan Kalijambe jalan lintas Magelang-Purworejo bukan pertama kali terjadi.
Beberapa tahun, sebelumnya kecelakan antar kendaraan juga pernah terjadi.
“Bukan, yang pertama sudah sering di sini tabrakan. Namun untuk tahun ini, kecelakaan ini yang pertama. Soalnya medan jalannya juga berliku dan menanjak kalau belum tahu jalannya pasti kesulitan,”pungkasnya.