JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

Lia Eden Dikabarkan Meninggal Dunia, Netizen Kenang Sosok Kontroversial Pemimpin Komunitas Salamullah

Pemimpin aliran Eden, Lia Aminuddin (tengah) berdoa di depan Gedung KPK, Jakarta, 16 Februari 2015, bersama pengikutnya guna memberikan dukungan kepada KPK dalam memberantas korupsi. Foto: TEMPO/Eko Siswono Toyudho via Tempo.co
   

JOGLOSEMARNEWS.COM – Nama Lia Eden menjadi trending topic di media sosial, Minggu (11/4/2021). Sosok kontroversial pemimpin Komunitas Salamullah itu dikabarkan telah meninggal dunia.

Kabar meninggalnya Lia Aminuddin alias Lia Eden beredar dari unggahan akun media sosial Serikat Jurnalis untuk Keberagaman, Kabar Sejuk. Disebutkan dalam unggahannya, bahwa Lia Eden meninggal pada Jumat (9/4/2021) lalu.

“Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa, urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara,” tulis Kabar Sejuk dalam unggahannya di Instagram yang kini telah dihapus.

Salah seorang pegiat Sejuk, Tantowi Anwari, mengatakan Komunitas Salamullah belum dapat menyampaikan informasi lebih detail ihwal meninggalnya Lia Eden. “Mereka masih sangat berduka,” kata Tantowi dikutip Tempo.co.

Nama Lia Eden mulai menarik perhatian publik sejak tahun 1999. Saat itu, ia bersama puluhan jemaah anggota komunitas Salamullah melakukan ritual memerangi Ratu Pantai Selatan, Nyi Roro Kidul, yang dianggap sebagai lambang kemusyrikan.

Baca Juga :  Usai Gugatannya Ditolak MK, OSO hingga Hary Tanoe Merapat di Kediaman Megawati, Bahas Kemungkinan Jadi Oposisi

Memasuki periode 2000-an, Lia Eden mulai tidak bisa bertindak bebas. Ia bahkan sempat dua kali dijebloskan ke dalam penjara.

Pertama, pada 29 Juni 2006, setelah Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis dua tahun penjara untuk Lia usai dianggap bersalah telah menodai agama, melakukan perbuatan tak menyenangkan, dan menyebarkan kebencian.

Vonis itu ditanggapi Lia dengan nyeleneh. “Kalau saya dibebaskan, saya akan memohon kepada Tuhan supaya lumpur di Sidoarjo dan Gunung Merapi bisa reda. Jika saya tidak bisa membuktikan, biarlah saya dihukum mati.”

Setelah bebas, Lia Eden kembali dijatuhi hukuman penjara. Kali ini Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2 Juni 2009 menjatuhkan hukuman penjara 2 tahun 6 bulan kepada Lia Eden usai dinilai terbukti melakukan penistaan dan penodaan agama. Vonis itu setelah polisi menyita ratusan brosur yang dinilai berisi penistaan agama.

Nama Lia Eden sempat kembali diperbincangkan pada 2015, saat ia meminta izin kepada Presiden Joko Widodo untuk mendaratkan pesawat UFO di kawasan Monas. Pesawat itu akan ditumpangi oleh Malaikat Jibril yang akan turun ke bumi.

Baca Juga :  Baru Sehari Putusan MK Diumumkan, Ahmad Ali Datang Malam-malam ke Rumah Prabowo. Ada Apa? Katanya Tak Mewakili Nasdem dan Surya Paloh

“Kami berharap Presiden Jokowi bersedia memberikan izin pendaratan UFO kami,” kata Lia dalam surat yang ditandatanganinya pada Senin, 25 Mei 2015.

Surat Lia kepada Jokowi terdiri atas 38 halaman. Surat tersebut diketik di kertas ukuran folio. Halaman pertamanya dilengkapi dengan kop surat bertuliskan “God’s Kingdom” dan “Tahta Suci Kerajaan Tuhan Eden” dengan tinta berwarna emas.

Kabar meninggalnya Lia Eden ini pun kembali mendapat perhatian publik. Netizen ramai membicarakan sosok perempuan kontroversial itu.

“Turut berduka atas berpulangnya Ibu Lia Aminuddin, pemimpin Komunitas Eden Salamullah. Berkali-kali komunitas ini mendapatkan tindakan diskriminasi, bahkan pimpinannya dipenjara karena mempertahankan iman yang mereka yakini. Selamat jalan, Ibu Lia,” tulis salah seorang netizen di Twitter.

“Walaupun kultusnya nggak begitu sukses kiprahnya layaknya komunitas reliji dari Arab, gue cuma mau bilang salut dan respek buat perjuangannya. Rest in peace, Lia Eden,” komentar netizen lainnya.

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com