KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masih banyak dana desa (SD) menyentuh pemberdayaan untuk kaum penyandang disabilitas. Di Karanganyar belum sampai 10 persen dari 5.000 penyandang disabilitas yang tersentuh pendampingan pemerintah.
Dana Desa (DD) yang terserap untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan penanganan Covid-19 juga dianggap tak menyisakan kebutuhan pemberdayaan kalangan disabilitas.
Hal itu disesalkan penyandang berkebutuhan khusus di Karanganyar. Ketua Self Help Group (SHG) Karanganyar, Subadri Hadi Wijayanto mengatakan dari pantauannya, masih banyak desa belum menganggarkan untuk pemberdayaan disabilitas.
“Padahal kami ini warga juga. Butuh perhatian pemerintah. Kami tidak minta sumbangan, tapi maksimalkan lah potensi kami agar bisa mandiri,” paparnya kepada wartawan Kamis (8/4/2021).
Subadri menguraikan ada sekitar 5.000 penyandang disabilitas di Karanganyar. Dari jumlah tersebut, belum sampai 10 persen tersentuh pendampingan dari pemerintah.
Situasi Pandemi Covid-19 makin memperparah kebijakan bagi kaum disabilitas. Sementara pemerintah desa tak bisa berbuat banyak karena Dana Desa sudah terserap ke BLT dan penanggulangan Covid-19.
Kemudian, dari kelompok disabilitas yang dibentuknya di desa, belum banyak yang berhasil mengakses program pemberdayaan bersumber Dana Desa.
Ia mencontohkan desa-desa wilayah Kebakkramat, Matesih dan Colomadu. Sedangkan mereka yang berhasil mengaksesnya berkat pendekatan yang tidak sederhana ke pemerintah desa setempat.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com