
SOLO, JOGLOSEMARMEWS.COM — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendorong pengrajin batik Solo memanfaatkan malam atau lilin berbahan minyak sawit. Hal itu diharapkan mampu mengurangi penggunaan bahan baku impor.
Perekayasa BPPT, Indra Budi Susetyo menuturkan, salah satu upaya mendorong penggunaan malam berbahan minyak sawit tersebut dilakukan melalui pelatihan bagi para pengrajin batik. Pelatihan dan workshop penggunaan malam berbahan turunan minyak sawit pada UKM batik digelar di Gedung Sentra IKM (Industri Kecil Menengah) Semanggi Harmoni, Selasa (6/4/2021).
“Pelatihan ini menggunakan bahan turunan minyak sawit. Kami berharap para pengrajin bisa menggunakan sumber daya lokal yang melimpah,” terangnya.
Menurutnya, pemanfaatan sumber daya lokal diharapkan mampu mengurangi penggunaan produk impor. Termasuk menggunakan bahan baku turunan minyak bumi.
“Penggunaan produk turunan minyak sawit ini tepat karena ini sumber daya alam kita. Artinya, ini dihasilkan di Indonesia. Maka Diharapkan pengrajin bisa menggunakan sumber daya lokal yang berlimpah ini, dan ke depan diharapkan mereka semua beralih ke sawit,” tambah Indra.
Sementara itu, dalam kegiatan yang diadakan bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Kementerian Keuangan dan didukung industri batik seperti Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta tersebut, melibatkan 40an pengrajin batik se-Soloraya.
“Kegiatan ini selain diadakan di Solo, juga beberapa daerah lain, di antaranya Surabaya, Yogyakarta, Semarang, dan Cirebon,” tukasnya. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














