JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polisi akhirnya mengungkapkan senjata yang digunakan Zakiah Aini alias ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, pada Rabu (31/3/2021) sore. Dipastikan bahwa senjata yang digunakan merupakan airgun berjenis pistol dengan kaliber 4,5.
Kepastian tersebut diperoleh setelah polisi melakukan pendalaman dan pengecekan dari uji laboratorium forensik terhadap sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
“Dari hasil pengamatan gambar senjata yang dipergunakan pelaku jenis pistol airgun BB bullet kaliber 4,5 mm,” kata Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal Argo Yuwono, dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Airgun tersebut berbeda dengan airsoft gun. Perbedaan dari kedua jenis senjata tersebut dapat dilihat dari mekanisme keduanya.
Airgun yang menggunakan tabung berisi karbondioksida (CO2) sebagai pemberi dorongan pada peluru, lebih kuat dibandingkan airsoft gun yang banyak digunakan sebagai alat hobi atau latihan menembak.
Perbedaan lainnya adalah dari jenis peluru, di mana airgun bisa menggunakan peluru gotri berbahan logam, sementara airsoft gun lebih banyak menggunakan peluru berbahan plastik.
Senjata airgun juga dapat mematikan apabila ditembakkan dari jarak dekat.
Lebih lanjut, Irjen Argo Yuwono mengatakan, pihak kepolisian hingga saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait asal-usul senjata yang digunakan ZA.
“Asal senjata masih diselidiki, karena yang bersangkutan sudah meninggal,” ujar Argo, seperti dikutip Tribunnews.
Sementara itu, Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, menegaskan bahwa pelaku beraksi seorang diri atau lone wolf. Polisi juga tengah memeriksa bagaimana pelaku dapat lolos dari pemeriksaan dengan membawa senjata ke dalam Mabes Polri.
“Iya ZA. Tidak ada (pelaku lain), walaupun sekali lagi, Densus mendalami proses tersebut,” kata Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021).
Menurut Rusdi, kemungkinan senjata yang dibawa ZA disembunyikan di balik pakaian yang dikenakan. Pihaknya juga akan melakukan audit soal pengamanan di Mabes Polri.
“Iya, itu yang masih kita dalami karena tersangkanya kan meninggal dunia. Dimungkinkan dia masukkan di bagian tubuhnya, entah di pinggang atau di mana dan itu kenyataan memang lolos dari penjagaan,” katanya.
“Kekurangan, kelemahan ini akan kita perbaiki. Masalah pengaman kepolisian tidak hanya di Mabes. Di wilayah, markas-markas kepolisian punya keamanan yang lebih baik lagi dan terus meningkatkan kewaspadaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita,” tambahnya.
Rusdi memastikan pihaknya juga akan memeriksa anggota yang bertugas di pos jaga saat terjadinya insiden penyerangan. “Apabila ada kelalaian, ada SOP yang dilanggar, tentunya akan diberikan tindakan,” kata Rusdi.