MALANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena alam yang tidak bisa terjadi pascabencana gempa bumi yang melanda wilayah Jawa Timur, khususnya Malang, Lumajang, dan sekitarnya, pada Sabtu (10/4/2021). Penampakan tersebut yakni cahaya berpendar mirip pelangi yang bersinar di balik awan.
Penampakan tersebut sempat terekam kamera warga dan videonya telah beredar viral di media sosial. Tampak seberkas cahaya yang tidak biasa terlihat di balik awan.
Apa sebenarnya fenomena cahaya itu? Benarkah fenomena itu berkaitan dengan musibah gempa yang terjadi sebelumnya?
Menurut Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hari Tirto Djatmiko menegaskan, penampakan cahaya tersebut tak memiliki kaitan dengan kejadian gempa.
Ia mencermati apa yang tampak dalam video adalah pembentukan dan pertumbuhan awan konvektif Cumulus menjadi Cumulonimbus.
“Sedangkan cahaya yang tampak di belakang awan tersebut merupakan pembiasan cahaya dari sinar matahari yang tertutup oleh awan,” katanya, seperti dikutip Tempo.co, Minggu (11/4/2021).
Menurut Hari, kondisi pembiasan serupa membawa berbagai macam jenis gelombang panjang, salah satunya, cahaya tampak. Ia menjelaskan, panjang gelombang dari cahaya matahari yang masuk ke Bumi dihalau dan disaring oleh partikel-partikel yang ada di atmosfer dan sekitar awan-awan.
Gelombang tersebut yang saat kondisi cuaca cerah berawan disertai pembentukan dan pertumbuhan awan-awan konvektif kemudian berinteraksi dengan partikel-partikel penyusun yang ada di atmosfer dan kemudian menghasilkan penghamburan cahaya.
Semakin rendah panjang gelombang cahaya tampak yang mendominasi maka semakin banyak gelombang cahaya merah dan kuning yang dihamburkan.
“Sehingga kondisi langit yang tampak dan terlihat oleh mata kita berwarna merah dan kuning di sekitar awan tersebut,” katanya merujuk pada penyebab peristiwa di langit Malang dalam video yang viral.