SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jajaran Ombudsman Republik Indonesia melakukan kunjungan ke Kementerian Perekonomian, dan diterima langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Selasa (18/5/2021).
Selain untuk silaturahmi, kunjungan tersebut sekaligus menjadi momentum bagi Ombudsman RI untuk memaparkan Laporan Masyarakat di Bidang Perekonomian kepada Menko Perekonomian.
Menurut Airlangga, laporan masyarakat di bidang perekonomian tentu terkait langsung dengan Kementerian teknis.
“Detailnya bisa disampaikan ke kami untuk selanjutnya kami fasilitasi dengan mengkomunikasikan kepada Kementerian teknis dengan lebih cepat,” kata Airlangga, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyatakan, selain memaparkan tentang pengaduan masyarakat di bidang perekonomian, pertemuan itu juga untuk membangun komunikasi, khususnya fungsi koordinasi.
“Pertemuan ini diharapkan bisa menjadi langkah selanjutnya untuk melakukan koordinasi dan mengembangkan sinergi, agar kinerja Ombudsman RI dalam melaksanakan tugas pengawasannya bisa lebih meningkat. Demikian juga koordinasi di bidang Kemenko Perekonomian,” tutur Najih.
Pada kesempatan tersebut, Ombudsman RI menyampaikan substansi Laporan Masyarakat pada bidang perekonomian yang ditangani oleh Keasistenan Utama III Ombudsman RI.
Bidang tersebut terdiri dari delapan substansi yaitu perbankan, asuransi, perizinan, perdagangan dan industri, koperasi, pajak, penanaman modal, pengadaan barang, jasa dan lelang.
Di sektor perbankan, ujar Najih, masyarakat sering mengadukan tentang restrukturisasi kredit. Selain itu kajian yang dilakukan oleh Ombudsman RI dalam rangka pencegahan di bidang perekonomian juga disampaikan dalam kesempatan tersebut.
“Kami mengapresiasi kajian-kajian yang dilakukan oleh Ombudsman RI. Terkait perbankan, khususnya restrukturisasi kredit, regulasinya general tetapi penerapannya case by case antara bank dan nasabah. Selama pandemi Covid-19 terjadi, Pemerintah sudah menaruh penjaminan dan subsidi,” tegas Airlangga.
Selanjutnya, pada kesempatan yang sama Airlangga menyampaikan perkembangan Covid-19 di Indonesia yang secara umum perkembangan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif masih terkendali.
Tingkat Kasus Aktif 5,2% (lebih rendah dari global 11,09%), tingkat kesembuhan 92,0% (lebih baik dari global 86,83%), namun tingkat kematian 2,8% (masih sedikit lebih tinggi dari global 2,07%).
Kasus Aktif nasional, konsisten mengalami penurunan sebesar 48,6% dari puncak kasus (pada 5 Februari 2021).
Sementara mengenai perkembangan ekonomi, Menko Airlangga menyampaikan bahwa secara spasial, sektor-sektor yang tumbuh positif adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Ada juga sektor pengadaan listrik dan gas, pengadaan air dan pengelolaan sampah, informasi dan komunikasi, jasa keuangan dan asuransi, jasa pendidikan, dan terakhir jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Suhamdani