SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Warga Solo dan sekitarnya yang tergabung dalam Himpunan Masyarakat Solo (Hamas) menggelar aksi solidaritas untuk Palestina, Jumat (21/5/2021 ). Aksi yang berlangsung di Bunderan Gladag, Jalan Slamet Riyadi itu akhirnya ricuh.
Polisi membubarkan aksi tersebut karena dinilai melanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Awalnya, pengunjuk rasa menolak untuk diminta bubar mengakhiri aksi, namun setelah terjadi ketegangan akhirnya polisi melakukan pembubaran secara paksa.
Polisi menilai materi yang disampaikan orator dalam aksi itu melenceng dari ketentuan aksi. Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak sempat menghampiri orator dan memperingatkan terkait materi yang disampaikannya.
Orator diminta untuk turun dan diajak untuk berdiskusi. Beberapa saat kemudian, mikrofon yang dipakai orator sempat tidak menyala beberapa menit. Massa sempat memanas dan meneriakkan takbir beberapa kali sebelum akhirnya mereda beberapa saat.
Tak berselang lama, ada oknum yang berteriak dan diduga melontarkan kata-kata yang menyinggung personel polisi. “Orator melenceng dari materi yang disampaikan. Menyerang pribadi dan berisi ancaman,” terang Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Selain itu, lanjut Ade, ada kewajiban yang harus dipatuhi terkait pencegahan Covid-19. Kemudian menguasai jalan dan peraturan lalu lintas yang dilanggar.”Prokes jelas dilanggar, karena banyak yang tidak pakai masker dan berkerumunan. Maka Polri mengambil sikap menyelamatkan rakyat banyak,” kata Ade.
Polisi pun memutuskan membubarkan massa aksi. Pasukan pengurai massa pun dikerahkan. Massa aksi kemudian membubarkan diri. Ada yang masuk ke dalam gang-gang sekitar lokasi aksi.
Panitia aksi solidaritas untuk Palestina menyatakan mereka sudah meminta anggotanya untuk mematuhi protokol kesehatan (Prokes) saat menggelar aksi.
Humas Hamas, Endro Sudarsono mengatakan, dalam menggelar aksi solidaritas itu mereka sudah menghimbau anggota sesuai prokes. “Kalau dari kami sudah sesuai dengan Prokes,” katanya.
Namun, dalam aksi kemarin, datang juga kelompok lain yang bergabung. “Ada kelompok lain yang datang dan bergabung. Kita tidak tahu, karena mereka datang di tempat yang sama,” katanya.
Kareana itulah, kerumunan tidak terhindarkan. Ada beberapa kelompok lain yang masuk dalam aksi tersebut. Endro menyatakan, pihaknya tidak mengetahui kelompok tersebut berasal dari mana. (ASA)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















