KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Guna mengantisipasi terjadinya pelanggaran mudik, Polres Karanganyar mengerahkan sebanyak 350 personel untuk melakukan penyekatan pada delapan jalur antar kota antar provinsi.
Jalur tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan interkoneksi perbatasan antar provinsi.
Kapolres berpesan agar penyekatan dilakukan dengan sistem 24 jam nonstop mengingat para pemudik nakal berusaha mencari celah lengahnya para personel.
Untuk itu personel bisa berkordinasi dengan baik melakukan ship internal bergantian agar jangan sampai terjadi kekosongan di pos jaga.
“Pantauan selama penyekatan diketahui para pemudik nekad biasanya melintas pada jam lengah yakni mulai pukul 03.30 hingga jelang subuh saat anggota sholat,” tandas Kapolres Karanganyar AKBP Muhammad Syafi di sela membuka acara Apel Siaga Ketupat Candi di Mapolres Karanganyar, Rabu (5/5/2021).
Kapolres mengatakan, sebaiknya para warga perantauan asal Karanganyar mentaati peraturan pemerintah untuk tidak mudik. Pasalnya jika nanti diketahui nekad mudik dan tertangkap justru menjadi persoalan dan itu yang tidak diinginkan bersama.
“Sebaiknya warga perantauan Karanganyar tidak mudik sehingga selain taat juga tidak bergesekan dengan anggota terutama saat tertangkap dipenyekatan,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan pelarangan mudik diharapkan diterapkan dengan cara yang soft dan humanis tidak asal disuruh putar kembali keperantauan.
Bupati mengingatkan pendekatan yang persuasif dari anggota polisi sangat diutamakan dan jangan langsung menghukum pemudik ketangkap agar kembali lagi secara paksa.
” Apapun alasannya ingat tndakan itu harus tetap humanis untuk mengingatkan masyarakat bersifat himbauan,” ungkapnya disela acara Apel Siaga Ketupat Candi 2021 di Mapolres Karanganyar, Rabu (5/5/2021).
Bupati menyarankan pada anggota polisi agar mengimbau kepada pemudik yang ketangkap untuk sementara tidak halal bi-halal di kampungnya karena potensi terjadinya kerumunan massal sangat berbahaya.
Orang nomor satu di Karanganyar itu mengingatkan banyak teknik persuasif untuk meyakinkan warga bahwa pelarangan mudik ditujukan agar Indonesia tidak seperti India yang mana sedang parah-parahnya covid 19 sessi kedua. Beni Indra