Beranda Daerah Solo Ustaz Nur Kholid Syaifullah Utamakaan Kualitas Dakwah Ketimbang Kuantitas

Ustaz Nur Kholid Syaifullah Utamakaan Kualitas Dakwah Ketimbang Kuantitas

Ustaz Nur Kholid Syaifullah (kanan) / Dok Pribadi

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Dulu, setiap hari minggu atau hari-hari tertentu, para jamaah yang datang menyemut dari berbagai penjuru daerah ke gedung Majlis Tafsir Alquran (MTA), Jalan Ronggowarsito, Solo.

Kenyataan itu menjadi salah satu bukti seberapa luas jangkauan MTA dan seberapa banyak jumlah jamaah MTA di tanah air.

Namun dalam perbincangannya dengan Joglosemarnews, Pimpinan Pusat MTA, Nur Kholid Syaifullah mengatakan, MTA sebenarnya tidak semata-mata mementingkan jumlah jamaah.

Lebih jauh dari itu, kualitas dakwah lebih menjadi perhatian. Meskipun,  soal jumlah jamaah tersebut memang tak dapat  dikesampingkan begitu saja.

Ustaz Nur Kholid hanya menyebut, di seluruh Indonesia, sampai sekarang MTA telah memiliki 604 cabang atau perwakilan.

โ€œKalau berapa jumlah warga MTA, secara pasti saya tidak  tahu. Karena kami tidak ada kartu anggota. Cuma ada daftar di cabang dan pusat,โ€ ujar Ustaz Nur Kholid.

Secara pribadi, sejak menerima amanah dari jajaran Pimpinan untuk meneruskan estafet kepemimpinan MTA menggantikan almarhum Ahmad Sukina,  Ustaz Nur belum pernah secara khusus menanyakan soal jumlah jamaah MTA.

โ€œNanti suatu ketika pasti akan kami tanyakan,โ€ katanya.

Mengapa soal jumlah jamaah tidak menjadi fokus perhatian, menurut Ustaz Nur, karena jumlah jamaah tidak otomatis menjadi tolok ukur kualitas dakwah, pengajaran atau kualitas hidup seseorang.

Terlebih-lebih, di masa pandemi Covid-19 ini, di mana ada larangan untuk berkumpul dan berkerumun. Maka tolok ukur jumlah jamaah tak lagi memiliki relevansinya.

Pada masa seperti ini, ujar Ustaz Nur, MTA berusaha mengoptimalkan segala potensi yang dimilikinya.

โ€œKarena tatap muka dalam jumlah besar tidak bisa, ya kita maksimalkan potensi yang ada. Kami bersyukur sudah mengenal dan menerapkan teknologi digital untuk berdakwah, sehingga di masa pandemi seperti ini, tidak begitu kesulitan untuk menjangkau umat,โ€ bebernya.

Baca Juga :  Heboh Ular Piton "Nglungker" di Tengah Jalan Slamet Riyadi Solo, Viral di Medsos!

Ustaz Nur melanjutkan, pada hakekatnya, apa yang didakwahkan MTA adalah inti dari ajaran Islam itu sendiri. Karena itu, apapaun kondisinya, dakwah tidak boleh berhenti hanya karena tekananan keadaan.

Pandemi Covid-19 diakui atau tidak, memang menjadi cobaan bagi umat manusia. Namun di mata Ustaz Nur, hal ini adalah sisi lain di mana Allah hendak memberikan petunjuknya.

โ€œSekali lagi, teknologi digital menjadi solusi yang harus kami maksimalkan dalam masa pandemi seperti ini. Yakni dengan menggencarkan dakwa melalui media radio, televisi dan media online,โ€ ujar Ustaz Nur.

Ustaz Nur mencontohkan, di perwakilan-perwakilan pun, dalam satu pekan jamaah wajib mengikuti seluruh ceramah yang disampaikan secara digital.

Jika pandemi Covid-19 sudah berlalu, menurut Ustaz Nur, maka seluruh kegiatan yang selama ini dilakukan secara online, akan dikembalikan lagi secara tatap muka.

โ€œYang jelas akan kita  lazimi kembali pertemuan tatap muka, jika kondisi sudah memungkinkan. Sebab dakwah dengan tatap muka itu lebih efektif dan mengena, daripada secara online. Metode tatap muka juga bisa menyambung tali silaturahmi, mengenal orang per orang.  Jangan sampai kita ketemu saja nggak pernah,โ€ ujarnya.

Omong-omong soal target yang dicanangkan selama memegang estafet kepemimpinan MTA, Ustaz Nur menjelaskan, pertama adalah target dakwah.

Ustaz Nur mengajak semua pihak mendudukkan pada persepsi yang sama, yakni bahwa MTA adalah murni dakwah. MTA tidak  pernah dicampuri dengan urusan politik dan sebagainya.

โ€œSiapapun tidak boleh membawa keluar dari sunnah. Target ke depan kita harus bisa maju lagi dalam berdakwah. Kalau itu tidak bisa dilakukan, ya setidaknya kita bisa mempertahankan apa yang sudah dicapai salama ini. Target dakwah kita hanya mencari ridho allah.  Tidak muluk-muluk di urusan duniawi,โ€ ujarnya panjang lebar.

Baca Juga :  Menko Zulhas 2 Jam Temui Jokowi di Sumber: Silaturahmi, Sayakan Menterinya Bapak, Banyak Dibimbing Dulu

Seperti diketahui, selama di bawah kepemimpinan Ahmad Sukina, MTA menjalin hubungan yang baik dengan berbagai elemen.

Karena itu menurut Ustaz Nur, sudah menjadi kewajibannya untuk melanjutkan menjalin kembali tali silaturahmi yang lebih baik lagi dengan Ormas Islam yang ada di Indonesia maupun elemen-elemen terkait lainnya.

Hal itu, menurut Ustaz, merupakan salah satu bentuk bakti dirinya kepada almarhum ayahanda. Salah satu bentuk bakti kepada orng tua yang udah wafat, menurut Ustaz, adalah mendoakan, dan menjalin silaturahmi dengan kerabat beliau dan siapapun yang masih hidup.

โ€œTugas kami menjalin hubungan silaturahmi dengan ulama dan tokoh dan saudara muslim yang baik dan berada di organisssi Islam lainnya,โ€ ujarnya.  Suhamdani