JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Ya Allah, Pengantin yang Pestanya Dibatalkan di Sambirejo Sragen Ternyata Ketahuan Positif Covid-19 Saat Alami Keguguran Kandungan. Begini Kronologinya Sampai Diisolasi di Rumah Kosong Sekeluarga!

Tim Satgas desa dan Ketua RT saat bersiaga mengawasi tamu di lokasi hajatan warga di Desa Blimbing, Sambirejo yang terpaksa dihentikan tanpa hiburan karena pengantin dan keluarganya positif terpapar covid-19. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden pembatalan pesta hajatan pernikahan karena pengantin ketahuan positif covid-19 di Dukuh Jatirejo, Desa Blimbing, Sambirejo, Sragen, Sabtu (29/5/2021) siang menyisakan cerita menyesakkan.

Ternyata mempelai perempuan ketahuan positif setelah mengalami keguguran kandungannya beberapa hari sebelum hendak menjalani pesta pernikahan.

Tragedi pesta pernikahan berujung pilu itu bermula ketika mempelai perempuan berinisial AY (21) itu hendak dinikahkan pada Sabtu (29/5/2021) kemarin.

Ia akan menjalani pesta pernikahan dengan suaminya pemuda asal Kedawung, Sragen. Sebenarnya keduanya sudah melangsungkan ijab kabul beberapa bulan lalu dan tinggal melangsungkan peresmian saja dengan resepsi pernikahan.

Selama proses menuju hari pesta pernikahan, AY diketahui hamil. Saat usia kehamilan menginjak lima minggu beberapa hari lalu, mendadak AY mengalami insiden keguguran.

“Ijab kabulnya sudah dilaksanakan 4 bulan lalu, rencananya tinggal peresmiannya saja. Dari orangtuanya sudah merancang pesta pernikahan digelar mulai Sabtu (29/5/2021) sore sampai Minggu (30/5/2021),” papar Kades Blimbing, Margono saat dikonfirmasi JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (30/5/2021).

Saat keguguran itu, AY datang untuk periksa ke salah satu dokter praktek berinisial dokter P di wilayah setempat. Karena situasi masa pandemi, sang dokter mewajibkan AY menjalani prosedur rapid antigen.

Ternyata hasil rapid antigen menunjukkan positif. Atas hasil itu, dokter itu berkordinasi dengan Puskesmas Kedawung.

Selanjutnya ditindaklanjuti dengan melakukan tracking ke mempelai pria dan keluarga. Ada 8 anggota keluarga termasuk pengantin pria yang diswab PCR.

Baca Juga :  Jelang Masa Jabatan Berakhir, Bupati Sragen Gelar Halal Bi Halal dan Mohon Maaf di Sumberlawang dan Miri

Dari 8 orang yang diswab PCR itu, lima di antaranya positif. Celakanya, hasil swab itu keluar hanya beberapa saat sebelum pesta pernikahan dimulai Sabtu (29/5/2021) sore.

“Sebenarnya hajatannya baru akan mulai Sabtu (29/5/2021) sore. Siangnya hasil swab keluar dan ada 5 yang positif. Dua pengantinnya, kedua orangtua pengantin perempuan atau empunya hajat dan satu saudara perempuan pengantin perempuan. Jadi sekeluarga positif,” urai Kades.

Karena hasil swab keluar menjelang detik-detik dimulainya pesta, akhirnya Satgas desa dan kecamatan berkoordinasi dengan kabupaten.

Akhirnya turun petunjuk dari kabupaten agar acara hiburan ditiadakan. Untuk yang positif satu keluarga diisolasi di rumah kosong untuk mencegah penularan.

“Yang positif semuanya diisolasi di rumah kosong milik simbahe. Biar situasi di lokasi juga terhindar dan memutus kontak dengan yang punya hajat,” jelasnya.

Margono menyampaikan SUT diketahui berprofesi sebagai perantau di Maluku. Namun ia sudah lama pulang dari Maluku dan berada di rumah merancang hajatannya.

Sementara pengantin perempuan selama ini tinggal di rumah dan pengantin laki-laki bekerja di pabrik.

“Memang ijabnya sudah dilaksanakan dulu. Kenapa pestanya baru sekarang, kami juga tidak tahu pasti. Apakah mungkin karena situasi dulu ketat sehingga diundur baru sekarang, atau perlu waktu persiapan yang lebih matang juga bisa. Atau mungkin perlu hari baik atau sengaja nyari di bulan Syawal, kami nggak tahu pasti alasannya,” jelas Kades.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Camat Sambirejo, Didik Purwanto menyampaikan kasus pengantin positif itu memang terungkap ketika mempelai perempuan ketahuan keguguran..

“Beberapa waktu lalu yang bersangkutan kandungannya usia lima minggu keguguran. Ijabnya sudah dulu beberapa bulan lalu. Nah saat keguguran itu periksa ke Dokter P. Saat dirapid antigen hasilnya kok positif. Akhirnya karena mau mengadakan perhelatan hajatan, akhirnya Puskesmas tidak mau ambil risiko. Akhirnya ditracing dan diswab PCR. Hasilnya lima yang positif, termasuk kedua pengantin dan orangtua mempelai perempuan,” terangnya.

Didik menjelaskan meski dengan berat hari, pihaknya bersama tim Satgas memang akhirnya mendatangi empunya hajat untuk menyampaikan hasil swab PCR.

Karena pengantin dan pemilik rumah positif, akhirnya hajatan dan hiburan terpaksa dibatalkan.

“Saat kami datang, campursari sebenarnya sudah ditata. Tapi bagaimana lagi meski dengan berat hati ya akhirnya dikukuti meneh. Kami tahu mereka berat banget, tapi semata-mata ini semua demi keselamatan bersama,” tandasnya.

Meski tanpa hiburan, tamu yang datang tetap diterima dengan sistem drive thru murni atau mbanyu mili. Tamu hanya datang memasukkan sumbangan lalu pulang.

“Semua proses drive thru dijaga satgas. Alhamdulillah bisa berjalan lancar. Untuk tracing lanjutan akan kita pantau lebih lanjut sembari koordinasi dengan Puskesmas. Sekali lagi kami mengapresiasi kesadaran keluarga dan warga,” tegasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com