SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen melaporkan hingga semester pertama 2021 ini, jumlah kendaraan yang sudah diujikan atau di-KIR-kan mencapai 40 persen lebih.
Meski demikian, jumlah kendaraan armada bus dan angkutan penumpang yang diujikan terbilang masih di bawah target.
Karenanya sosialisasi terus dilakukan untuk mengingatkan pemilik armada angkutan agar segera memenuhi kewajibannya.
“Kalau target kami semester ini sudah memenuhi. Karena sudah di atas 40 persen yang uji KIR. Yang agak kurang, angkutan orang atau bus, yang harusnya di atas 40 persen ini baru 23 persen,” papar Kepala UPT PKB Dishub Sragen, Junaedhi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (10/6/2021).
Meski masih di bawah target semester, Junaedhi menyebut kondisi itu bisa dimaklumi. Sebab masa pandemi memang berimbas menurunkan operasional armada angkutan penumpang baik bus maupun bus pariwisata.
Adanya pembatasan dan pengetatan kegiatan wisata luar daerah diakui turut membuat bus dan armada wisata menjadi sepi.
“Beberapa bus tidak beroperasi karena pembatasan. Pun dengan angkutan pariwisata juga saat ini banyak yang nggak melayani. Sulit juga kalau harus dipaksakan ketika kondisi mereka sendiri nggak beroperasi,” terangnya.
Junaedhi menguraikan hingga semester pertama ini, jumlah kendaraan yang sudah diujikan mencapai 5.000an. Jumlah retribusi yang masuk sekitar Rp 300 jutaan.
Sementara jumlah target kendaraan yang diuji sampai akhir tahun, diproyeksi sebanyak 11.000an.
Sedang target total pendapatan retribusi yang dipatok tahun ini sebesar Rp 800 juta. Target itu naik dari Rp 630 juta tahun lalu.
“Optimis, pasti. Kalau melihat persentase ini sudah di atas 40 persen, kami tetap optimistis,” ucapnya.
Meski armada penumpang agak sepi, namun antusiasme pemilik armada angkutan barang tetap stabil seperti biasa.
Selain operasional masih lancar, para pemilik armada juga menyadari pentingnya uji KIR sebagai kelengkapan pengaman ketika di perjalanan.
Guna mempercepat pencapaian, sosialisasi terus digencarkan. Yakni melalui pengiriman pemberitahuan via SMS gateway kepada pemilik kendaraan.
Pemberitahuan itu disampaikan melalui nomor HP yang ada di database satu kendaraan satu nomor HP.
“Kendaraan yang akan habis masa ujinya diberitahukan dan kita ingatkan melalui SMS Gateway. Tetap kita ingatkan lewat pemberitahuan, meski sudah ganti pemilik pun tetap kita ingatkan agar segera mengujikan kendaraannya,” tandasnya.
Pihaknya berharap kondisi pandemi sesegera mungkin berakhir. Sehingga sektor ekonomi dan bisnis transportasi segera bangkit kembali. Wardoyo