SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dinas kesehatan kabupaten (DKK) Sragen melansir data setiap tahun angka kehamilan di Sragen mencapai 14.000 orang.
Dari jumlah itu, 35 persen di antaranya atau sekitar 4.500 kehamilan masuk dalam kategori risiko tinggi atau risti.
Kepala DKK Sragen, Hargiyanto mengungkapkan 4.500 kehamilan itu masuk dalam kategori Risti karena berbagai faktor.
Di antaranya umur yang hamil, kemudian status riwayat penyakit ibu hamilnya dan status kehamilannya. Kondisi inilah yang memicu masih tingginya angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Sragen.
“Hampir 35 persen dari jumlah kehamilan itu berisiko tinggi,” paparnya Sabtu (26/6/2021).
Ia menyampaikan untuk tahun 2021 ini, jumlah angka kematian ibu atau AKI sudah mencapai 9 kasus. Mayoritas terjadi karena faktor kondisi pre eklamsia berat atau PEB.
Sisanya karena faktor penyakit penyerta seperti jantung dan lain-lain. Angka itu relatif masih lebih rendah dibanding tahun 2020 di mana dalam setahun total ada 23 ibu melahirkan yang meninggal dunia.
“Harapan kami, disini peran bidan sangat sentral dalam memberikan layanan primer. Mungkin perlu ada peningkatan standard kompetensi bidan, bagaimana menstandarkan kompetensi dan juga bagaimana bidan nanti selalu komunikasi dokter spesialis atau rumah sakit rujukan,” tandasnya. Wardoyo