SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menulis karya sastra bukanlah monopoli sastrawan. Siapapun memiliki kebebasan yang sama untuk menuangkan gagasan, imajinasi dan perasaan melalui sebuah karya tulisan. Baik itu tulisan fiksi maupun non fiksi.
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd ini salah satunya. Di tengah kesibukannya sebagai seorang pimpinan di sekolahnya, Triad, demikian sapaan akrabnya, masih bisa dan mau menyempatkan diri menulis puisi.
Berkat kebiasaannya menuangkan gagasan, imajinasi dan perasaannya di sela-sela kesibukan kerja, tanpa terasa ia sudah berhasil mengumpukan 50 judul puisi.
Kumpulan puisi itulah yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku antologi puisi Laba-laba Membangun Istana. Judul tersebut diambilkan dari salah satu puisi karya Triad yang baginya memiliki filosofi sangat menarik.
“Saya tidak ada waktu untuk menulis puisi. Sembarang saja, kapan dan di mana. Bahkan habis kegiatan atau menerima tamu, saya biasa menulis puisi. Tapi, ada kalanya pikiran juga buntu. Sudah buka laptop, malah bengong. Akhirnya saya tutup lagi,” ujarnya saat bincang-bincang dengan Joglosemarnews, Senin (7/6/2021).
Dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui puisi, sebenarnya Triad tidak memiliki pakem-pakem tertentu. Hal itu terlebih karena dirinya memang tidak memiliki latar belakang sastra. Demikian pula, ia juga mengaku tidak memiliki penulis idola.
“Tapi dorongan untuk berbagi lewat tulisan itu muncul dengan sendirinya,” ungkap pria kelahiran 15 Februari 1969 tersebut.
Menurut pengakuan Triad, puisi-puisi yang dibuatnya hampir semuanya merupakan intisari dari pengalaman pribadinya dalam bersinergi dengan kehidupan selama ini.
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]