Beranda Daerah Sragen Sragen Zona Merah, Bupati dan Kapolres Terjun Langsung Pimpin Swab Antigen di...

Sragen Zona Merah, Bupati dan Kapolres Terjun Langsung Pimpin Swab Antigen di Keramaian Malam Minggu. Puluhan Orang diswab, Hasilnya Jangan Kaget!

Petugas DKK Sragen saat melakukan swab tes antigen gratis terhadap pengunjung Alun-alun Sragen, Sabtu (5/6/2021) malam. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama Kapolres AKBP Yuswanto Ardi terjun langsung melakukan pantauan dan memimpin operasi swab antigen ke sejumlah lokasi publik, Sabtu (5/6/2021) malam.

Hasilnya sebanyak 57 pengunjung di tiga lokasi keramaian di Sragen Kota, menjalani swab antigen dadakan.

Namun sebagian memilih menghindar dan kabur melihat kedatangan petugas yang hendak menawarkan swab antigen gratis.

Bupati Sragen terjun didampingi Sekda Tatag Prabawanto, Kepala DKK Hargiyanto, Camat Sragen Dwi Sigit Kartanto. Dari Polres, Kapolres hadir didampingi Kompol Dudi Pramudia dan jajaran.

Giat kejar swab itu diawali dari lokasi pasar malam Night Market Sukowati atau Nimas di jalan sepanjang selatan rel Teguhan hingga Mageru.

Di lokasi ini, sebanyak 25 orang terjaring untuk mau diswab antigen. Hasilnya semuanya dinyatakan negatif. Swab berlanjut ke lokasi sentra kuliner Taman Kartini.

Baca Juga :  Aksi Bobol Uang di ATM Kembali Terjadi di Sragen Pelaku Tertangkap dan Akui Untuk Bayar Hutang

Di lokasi ini, pengunjung membeludak dan sempat membuat bupati geregetan. Pasalnya tawaran untuk swab antigen gratis malah dijawab dengan kaburnya para pengunjung.

โ€œDi Taman Kartini hanya ada 12 yang bersedia diswab. Hasilnya juga negatif semua. Lalu di Alun-alun Sragen ada 20 yang menjalani swab, hasilnya Alhamdulillah juga negatif semua,โ€ papar Bupati Yuni seusai kegiatan.

Giat swab antigen ke lokasi keramaian itu dimulai pukul 18.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB. Bupati menyampaikan kegiatan swab antigen gratis di keramaian itu digelar dalam rangka screening untuk mencegah penyebaran covid-19 di Sragen.

Hal itu dilakukan mengingat lokasi publik dan keramaian itu berpotensi terjadi kerumunan dan rawan penyebaran. Kegiatan dipilih malam Minggu lantaran menjadi hari yang paling ramai dan biasa dimanfaatkan warga untuk nongkrong.

Baca Juga :  Heboh Warga Waduk Kedung Ombo Tolak Proyek PLTS dengan Memasang Spanduk Protes "Nek Mbok Gusor Utangku Piye?"

โ€œIni akan terus kita lakukan setiap akhir pekan, sampai situasi dan angka kasus covid-19 di Sragen terkendali,โ€ tandasnya. Wardoyo