JOGJA, JOGLOSEMARNEWS.COM –Konstituen PPP DIY meminta Tim Formatur Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DIY dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP mengangkat Alouvie Radya Mustofa SH MH CM sebagai Ketua DPW PPP DIY periode 2021 – 2026.
Alouvie Radya Mustofa yang saat ini menjabat Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Generasi Muda Persatuan Pembangunan (GMPI) merupakan sosok yang tepat untuk memimpin PPP DIY saat ini.
“Hasil terpenting dari road show saya sebagai anggota Formatur Muswil PPP DIY ke NU – Muhammadiyah, Banon (badan otonom –red) GPK, AMK, WPP, GMPI, laskar-laskar dan para sesepuh PPP, adalah meminta agar Alouvie Radya Mustofa diberi amanah menjadi Ketua DPW PPP DIY,” demikian disampaikan Hasyim Turmuziy dalam pers rillisnya kepada media massa.
Berbagai elemen konstituen PPP DIY sebagaimana diungkapkan Hasyim, Alouvie dinilai memiliki berbagai kelebihan, yaitu kader muda cerdas, tegas, tanggap situasi, dan memiliki kemampuan kepemimpinan organisasi politik.
Alouvie merupakan kader partai akar rumput memulai meniti karier politiknya sebagai Satgas PPP. Dia memiliki kedekatan dengan kaum muda milenial, memiliki massa militan di kalangan Ormas NU – Muhammadiyah.
“Alouvie itu direstui Kiai-Kiai NU Yogyakarta dan Kiai (Ustadz) Muhammadiyah. Jadi diharapkan mampu menyatukan kembali PPP DIY yang istimewa ini sebagai partai besar. Paling tidak tahun 2024 nanti, PPP DIY memiliki 1 anggota DPR RI lagi, memiliki fraksi sendiri baik di DPRD Propinsi atau Kabupaten kota,” tandas Hasyim.
Tokoh-tokoh yang memberikan dukungan dan merestui Alouvie yang saat ini juga berprofesi sebagai lawyer di antaranya KH Haedar Muhaimin (Gus Kendar) PP Al Munawwir Krapyak, KH Hilmi Muhammad (Gus Hilmi) PP Ali Maksum Krapyak, KH Agus Masruri (Gus Ruri) PP Al Muhdi Krapyak Lor Ngemplak Sleman (MPP DPP), Kiai Nur Salimy Mlangi, KH Hasan Mlangi, KH Heri Kuswanto PP Lintang 9 Bantul, Kiai Mamzat Abdul Muchit Jejeran Bantul, KH Damanhuri (PCNU Bantul), KH Nurjamil Dimyati Tempel, dll yang semua itu dari NU.
Sementara dari tokoh Muhammadiyah antara lain: dr H. Fauzi AR (mantan Ketua DPW PPP), H. Alfian Darmawan (mantan Ketua DPW), HM. Syukri Fadholi (mantan Ketua DPW), Drs. H. Abdullah Effendi (tokoh PPP Sleman) dan lain lain. “Insyaa Allah, dipimpin Alouvie, para kiai NU, tokoh Muhammadiyah DIY akan bergabung dan kembali ke membesarkan PPP,” Hasyim menegaskan.
Sementara itu Ketua DPW GKP DIY Toto Yuwono mengatakan bahwa figure Alouvie Radya Mustofa sangat tepat memimpin PPP DIY di tengah carut marut partai berlambang Ka’bah saat ini. Pengalaman politik Alouvie sangat cukup. Fakta terakhir dia ikut ambil peran bersama GPK, laskar dan Satgas mengaktifkan kembali kantor DPW PPP Badran sejak Januari 2021 yang sebelumnya vakum. “Alouvi itu ekonominya mapan, rajin menjalin silaturahmi kepada semua elemen PPP baik tua maupun muda, di kantor DPW Badran. Paling tidak 1 periode saja, untuk membangun pondasi persatuan PPP Yogyakarta,” papar Toto.
Toto mengatakan, kemerosotan tajam dalam Pemilu 2019 akibat dari kepemimpinan PPP DIY periode 2016 -2021 yang tidak mampu menyatukan perbedaan dan friksi yang terjadi. “Penunjukkan Amin Zakaria oleh DPP merupakan preseden buruk bagi PPP DIY. Sepanjang sejarah kepemimpinan PPP DIY, periode pemilu 2019 paling hancur,” ujarnya.
Tim Formatur hendaknya seksama dalam menentukan pimpinan PPP DIY. Begitu juga kepada DPP PPP agar mengambil pelajaran dari kasus periode lalu. “Aspirasi bawah mutlak harus diperhatikan Tim Formatur maupun DPP. Kalau salah pilih, PPP DIY bisa habis,” tandasnya.
Pada saat yang sama, menyikapi surat DPP PPP, No 0202/IN/DPP/VI/2021 tertanggal 7 Juni 2021, jajaran PPP DI Yogyakarta di kantor DPW PPP yang dihadiri oleh dr. H Fauzi AR, Wakil Ketua DPW Demisioner KH. Arufulhaq, Majlis Syariah DPW Demisioner, Sarjono SA, Ketua DPC Bantul H.Hasyim Turmuziy, Ketua DPC Gunung Kidul Aris Maksum, Sekretaris DPC Gunung Kidul Sigit, Sekretaris DPC Kulonprogo, Sekretaris DPC Sleman Koirun Sutrisno, GPK Kodya Yogyakarta, GPK Bantul, GMPI dan laskar-laskar menggelar rapat koordinasi meminta agar Tim Formatur dan DPP PPP memberi amanah kepada Alouvie Radya Mustofa SH MHCM sebagai Ketua DPW PPP DIY periode 2021 – 2026.
Wakil Ketua DPW PPP DIY Demisioner, KH Ariful Haq menyampaikan DPP seharusnya tidak terlalu jauh mengintervensi, harus lebih mengakomodir suara arus bawah dan mempertimbangkan peranan penting ulama NU serta Muhammadiyah demi mengembalikan kejayaan PPP DI Yogyakarta.
Hal yang paling dikhawatirkan bila suara dari DPC, Banom, sesepuh atau mantan-mantan Ketua DPW, ulama-ulama dari unsur NU dan Muhammadiyah tidak diakomodir oleh DPP, maka yang menjadi taruhan adalah banyaknya suara yang akan didapatkan partai pada gelaran pemilu 2024. “Hal yang paling mendasar adalah menyelamatkan suara partai,” papar KH Ariful Haq.
Mantan Ketua DPW PPP DIY dr. H Fauzi AR mengatakan Tim formatur yang dipimpin oleh Arsul Sani diharapkan untuk lebih jeli dan arif mencermati dinamika PPP Yogyakarta yang tidak bisa lepas dari NU dan Muhammadiyah. “Harus dipilih pemimpin yang bisa di terima dan menerima NU serta Muhammadiyah.” (ASA)