JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Apa Makna CT Value dalam Tes PCR Covid-19? Berikut Penjelasannya

Warga sedang menjalani rapid test covid-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Rabu (27/5/2020). Pemkot Surakarta memperpanjang KLB corona dan menggelar rapid test secara masif untuk memutus mata rantai corona. Foto ; Hwa
   

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Untuk menentukan seseorang terpapar virus corona atau tidak, biasanya akan dilakukan tes dengan  Test Polymerase Chain Reaction (PCR). Tes ini merupakan cara yang dinilai paling akurat untuk menentukan seseorang terjangkit SARS-CoV-2 atau tidak.

Pada lembar tes PCR, biasanya juga terlampir istilah Cycle Threshold (CT) Value. Lantas apa maksudnya CT ini? CT ini yang dapat mengukur jumlah virus dalam tubuh seseorang.

Namun, angka CT Value yang tertera seringkali salah dipahami oleh masyarakat awam. Mereka menganggap nilai CT Value berbanding lurus dengan tingkat keparahan Covid-19.

Padahal anggapan tersebut tidak tepat. Dalam hal ini, dokter Spesialis Patologi Klinis Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dr. Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, untuk menentukan tingkat keparahan Covid-19 perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter yang merawat.

Baca Juga :  Cegah Microsleep dengan 5 Minuman Ini

“Nanti dokter yang akan melakukan pemeriksaan fisik, kronologisnya bagaimana, dan hasil lab ditambah dengan CT Value untuk informasi tambahan bagi dokter yang merawat,” ujar dr. Tonang Dwi Ardyanto.

Tonang Dwi Ardyanto yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS ini menerangkan, angka CT Value berbanding terbalik dengan jumlah virus di dalam tubuh.

Misalnya, jika pada putaran ke-5 sudah terdeteksi virus, maka angka CT Value seseorang adalah 5. Ini menandakan orang yang bersangkutan terindikasi kuat positif Covid-19.

Sedangkan, jika pada putaran ke-38 dari sampel yang diperiksa baru terdeteksi virus, itu menandakan indikasi seseorang positif Covid-19 lemah.

Baca Juga :  Keseringan dan Terlalu Lama Main Gawai Bisa Picu Saraf Kejepit, Lho!

“Sebenarnya CT Value ini menunjukkan gambaran berapa kali kita harus melakukan proses cycle. Supaya nanti akhirnya jumlah DNA dalam sampel melewati ambang tertentu. Makanya disebut sebagai cycle threeshold,” terangnya.

Tonang Dwi Ardyanto juga mengingatkan jika respons masing-masing orang saat melawan SARS-CoV-2 berbeda-beda. Sehingga, bisa saja seseorang yang CT Value-nya rendah merasakan gejala yang tidak signifikan. Sedangkan, orang lain yang CT Value-nya tinggi dapat merasakan gejala yang signifikan.

“Maka kembali lagi ke tubuh yang berangkutan. Imunnya bagus bisa aja tidak ada gejala. Hanya memang banyaknya virus dalam nasofaring tidak linear dengan gejala yang timbul,” imbuh dr. Tonang Dwi Ardyanto. (ASA)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com