JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Bupati Sragen Ungkap Wasiat Terakhir Almarhum Orangtua Vino Sebelum Meninggal di Kalimantan

Pemberangkatan kakek Vino dan petugas Dinsos untuk menjemput ke Kalimantan Timur oleh bupati. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Alviano Dava Raharjo alias Vino (10) bocah yang tinggal sebatang kara usai kedua orangtuanya meninggal dunia terpapar Covid-19 di perantauan Kutai Barat, Kaltim, bakal dijemput untuk pulang ke Sragen.

Dua orang dikirim untuk menjemput Vino dari tanah rantau untuk kembali ke kampung halaman di Sragen. Penjemputan Vino itu ternyata merupakan pesan terakhir almarhum bapaknya, Kino Raharjo sesaat sebelum meninggal dunia. Wasiat terakhir itu diungkapkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat memberangkatkan tim.penjemput Vino, di Pendapa Rumdin Bupati, Jumat (30/7/2021).

Pemkab memberangkatkan dua orang untuk menjemput Vino. Mereka adalah kakek Vino, Yatin (56) dan satu petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Sragen.

Mereka hari ini berangkat menuju Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

“Mbah Yatin ini Mbahnya Mas Vino, yang hari ini akan berangkat untuk menjemput Vino bersama satu petugas dari Dinsos. Karena sesuai dengan wasiat yang diberikan orangtuanya bahwa Vino untuk dirawat di kampung halamannya di Sragen,” papar Bupati kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (30/7/2021).

Rombongan penjemput Vino, dilepas dari pendopo rumah dinas Bupati Sragen.
Yuni menyebut Pemkab Sragen sudah siap memfasilitasi kepulangan Vino dengan mengirim satu petugas Dinas Sosial untuk mendampingi penjemputan Vino.

Nantinya, Pemkab juga akan terus melakukan pendampingan pada Vino setibanya di Sragen.

“Penjemputan alhamdulilah kita sudah fasilitasi jadi tinggal nanti pendampingan apa yang dibutuhkan. Pesan kami agar Vino semangat. Kamu tidak sendiri, kita semua ada, siap untuk membantu walaupun tentu beda pada saat ada ayah bundanya tapi yakinlah bahwa keluarga besar di Sragen akan bersama-sama membesarkan,” jelas Yuni.

Baca Juga :  Patroli Subuh Polres Sragen Berantas Balap Liar dan Ciptakan Keamanan Ramadan

Sementara Kakek Vino, Yatin menyebut saat ini cucunya dalam kondisi sehat. Vino sendiri sempat terpapar Covid-19 namun telah selesai menjalani isolasi mandiri pada 26 Juli lalu.

Ia sempat berkomunikasi dengan cucunya kemarin via telepon. Ia meminta agar ketika sampai di Kalimantan tidak bersedih.

“Kondisi terakhir Vino sangat sehat sekali. Kemarin saya telepon dia lagi mancing, dan dia bilang sama Mbahnya nanti kalau mbah sampai sini jangan sedih. Mbah nyekar mamah sama bapak tapi mbah jangan sedih ya mbah’, dia pesan seperti itu sama saya,” kata Yatin.

Saat ini pihak keluarga belum memastikan Vino akan tinggal di keluarga ibunya di Sambungmacan, ataukah di keluarga ayahnya di Sambirejo.

Pihak keluarga menyerahkan keputusan pada Vino nanti setiba di Sragen.

“Itu belum tahu tinggal dimana, nanti tinggal Vino milih di siapa. Kalau milih di Sambungmacan tidak masalah, pilih mbahnya di Sambirejo tidak masalah yang mana saja saling merengkuh,” ungkap Yatin.

Sementara petugas pendamping dari Dinsos Sragen, Zainuri mengungkapkan, rombongan akan menempuh jalur darat, kemudian naik pesawat dari Surabaya menuju Balikpapan.

Baca Juga :  Pegawai Kantor BPN Jadi Tersangka Kasus Korupsi Oleh Kejaksaan Negeri Sragen, Terkait Tanah OO di Desa Trombol, Mondokan Sragen Merugikan Negara Sebesar Rp 234.896.000

Dari Balikpapan, rombongan masih harus menempuh 13 jam perjalanan via darat menuju Kutai Barat.

“Pulangnya kapan belum tahu. Yang pasti kita tidak lama-lama di sana. Lihat sikon karena pulang harus (tes) PCR dulu. Kalau PCR-nya negatif langsung pesan tiket berangkat pulang,” terangnya.

Vino sempat viral dan menjadi sorotan nasional saat kisahnya mencuat lewat pemberitaan. Ia dipergoki tengah menjalani isolasi mandiri seorang diri di rumahnya setelah kepergian kedua orangtuanya yang positif terpapar Covid-19.

Sang ibu, Lina Safitri (31) meninggal dalam kondisi hamil lima bulan pada Senin (19/7/2021). Sementara bapaknya, Kino Raharjo (31) meninggal keesokan harinya, Selasa (20/7/2021).

Mereka tinggal di kampung Linggang, Desa Purwerejo, RT 04, Kecamatan Tering, Kutai Barat, Kaltim. Ayah Vino merantau di Kubar sebagai penjual pentol keliling.

Awalnya, kedua orang tua Vino terkonfirmasi positif Covid-19 setelah berkunjung ke rumah tetangga yang ternyata positif CD-19.

Saat si ibu dirawat, bapak Vino yang tadinya menjalani isolasi mandiri di rumah akhirnya ikut menemani ibu Vino di rumah sakit dan bersama-sama menjalani isolasi di rumah sakit.

“Setelah sang istri meninggal dunia ternyata kondisi Kino Raharjo langsung drop dan akhirnya menyusul sang istri meninggal dunia, keduanya dimakamkan di pemakaman khusus Covid-19,” kata petinggi Desa Kampung Linggang, Desa Purworejo, Selamet. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com