JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Kesehatan

Catat! Minum Suplemen Vitamin D, Kekurangan atau Kelebihan Tak Baik untuk Tubuh

Ilustrasi suplemen vitamin. Pixabay
   

JOGLOSEMARNEWS.COM — Selain hand sanitizer dan masker, suplemen vitamin menjadi salah satu hal yang paling dicari selama pandemi Covid-19. Suplemen vitamin ini diyakini dapat membantu meningkatkan imun tubuh, sehingga tidak mudah terserang penyakit.

Suplemen vitamin C dan D adalah yang banyak diburu oleh masyarakat, baik dalam bentuk minuman ataupun tablet.

Tetapi apakah kebutuhan vitamin setiap orang sama? Jawabnya adalah tiap individu kebutuhan vitaminnya berbeda-beda.

Kekurangan vitamin tidak baik untuk tubuh, tetapi kelebihan vitamin juga dapat memicu berbagai masalah kesehatan yang serius.

Saat Instagram Live bersama Yessica Tania atau dr Zie, Selasa, (27/7/2021), dokter spesialis penyakit dalam Adaninggar atau yang akrab disapa dr Ning, mengatakan suplemen adalah mikronutrien yang kebutuhannya sehari-harinya minor.

Baca Juga :  Cegah Microsleep dengan 5 Minuman Ini

Kebutuhan vitamin C, yang dikenal sebagai antioksidan, per hari sebanyak 90-150 mg. Kandungan vitamin C dapat temui diberbagai macam makanan, buah-buahan serta sayuran. Jika sering mengonsumsi makanan tersebut maka kebutuhan akan vitamin C untuk sehari-hari tercukupi.

Sebaliknya, jika pemilih dalam makanan atau orang lanjut usia, Anda dapat mengambil suplemen vitamin C untuk memenuhi kebutuhan harian. Akan tetapi jika terinfeksi Covid-19, maka disarankan untuk menambahkan suplemen vitamin C. “Pada orang sakit kebutuhan antioksidan meningkat karena adanya perlawanan,” kata dia.

Lain halnya dengan vitamin D. Beda dengan vitamin C yang mudah didapatkan dari berbagai macam makanan, vitamin D tidak.

“Sumbangan dari asupan itu sangat kecil,” ujar dr Ning. Vitamin D hanya bisa didapatkan dari makanan laut terutama ikan salmon yang tak bisa dijangkau semua orang mengingat harganya yang mahal.

Baca Juga :  Keseringan dan Terlalu Lama Main Gawai Bisa Picu Saraf Kejepit, Lho!

Vitamin D juga bisa terbentuk dengan paparan sinar ultraviolet B sinar matahari. Namun, faktornya sangat banyak. Indonesia, meski memiliki sinar matahari sepanjang tahun, dikenal dengan penduduknya yang defisiensi vitamin D.

Sejumlah ahli yang dikutip WebMD menyarankan mengonsumsi vitamin D 400-1000 IU (10-25 mcg) setiap hari untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19.

Jika ingin menambah suplemen vitamin D, dr Ning menyarankan disesuaikan dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Sebab, tidak seperti vitamin C yang aman dikeluarkan oleh ginjal, vitamin D merupakan vitamin yang larut lemak sehingga seseorang bisa mengalami kelebihan.

Kelebihan vitamin D dapat mengakibatkan kalsium meningkat sehingga risiko penyakit batu ginjal serta pengapuran pembuluh darah meningkat. “Hati-hati pokoknya untuk vitamin D harus konsultasi ke dokter,” saran dr. Ning.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com