BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bertambah lagi rumah sakit rujukan bagi pasien Covid-19 di Boyolali. Rumah Sakit Islam (RSI) Boyolali mulai difungsikan seiring keluarnya izin operasional. Saat ini, lima tempat tidur telah terisi.
Kondisi itu dipantau langsung Kapolres Boyolali AKBP Morry Ermond yang juga sebagai Satgas Covid-19 Kabupaten Boyolali. Kesiapan tenaga kesehatan (Nakes) menjadi sorotan Kapolres. Pasalnya, jumlah nakes di RSI Boyolali masih terbatas.
“Kami sudah cek kesiapannya,” katanya, Rabu (7/7/2021).
Meski sudah diaktifkan, tidak serta merta diisi pasien secara penuh. Ketersediaan dan kemampuan nakes dalam penanganan menjadi poin penting. Pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Boyolali.
“Maka perlu pelatihan nakes untuk perawatan pasien Covid-19,” lanjutnya.
Dengan demikian, operasional RSI Boyolali sebagai RS rujukan akan dibuka secara bertahap sesuai kesiapan dan kemampuan nakes. Pihaknya juga menekankan kesadaran masyarajat dalam menaati protokol kesehatan (Prokes).
Hal ini mnilik angka Covid-19 di Boyolali terus merangkak naik.
Bahkan pada hari Minggu lalu ada penambahan 860 kasus. Kalau penambahan konsisten diangka 500 kasus, dikhawatirkan ada 4 ribu lebih kasus aktif di Boyolali.
“Imbasnya, keterisian tempat tidur juga tinggi. Makanya, mohon kesadaran masyarakat, mari bersama-sama memutus rantai penyebaran ini.”
Terkait layanan pasien Covid-19, Pengurus Yayasan Jamaah Haji Klaten sekaligus Pemilik RSI Boyolali, Sutrisno mengaku siap untuk menjadi RS rujukan Covid-19. Saat ini ada 30 bed yang siap digunakan untuk penanganan pasien Covid-19, dari total 102 bed yang tersedia.
Saat ini sarana prasarana (Sarpras), sumber daya manusia (SDM) dan lainnya sudah siap. RSI Boyolali juga dilengkapi ventilator mobile yang bisa dipindahkan ke ruang pasien. Dari 30 bed Covid-19 yang tersedia, ada 10 bed dengan ruang tekanan negatif bagi pasien bergejala berat. Waskita