JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Miris, Tak Dapat Rumah Sakit, Pasien Positif Isoman di Sragen Teriak-Teriak Kesakitan, Kejang-Kejang Lalu Meninggal Dunia. Warga Tak Ada yang Berani Menolong Ketakutan Tertular

Ilustrasi perjuangan relawan gabungan pemakaman jenazah covid-19 dibawah PMI Sragen. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Insiden memilukan pasien positif covid-19 kembali terjadi di Sragen. Seorang warga positif Covid-19 meninggal dunia usai menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah.

Pasien berinisial K (40) warga Desa Tangkil, Kecamatan Sragen itu terpaksa isolasi di rumah lantaran tidak mendapat kamar perawatan di rumah sakit.

Nahas, bapak satu anak itu kemudian kolaps dan meninggal sesaat usai tiba di rumah sakit. Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM dari warga, Jumat (9/7/2021), kisah miris itu bermula ketika K dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19 pekan lalu.

Saat hendak dibawa ke rumah sakit, pasien yang diketahui memiliki penyakit penyerta itu gagal mendapat kamar karena semua rumah sakit sudah penuh.

“Akhirnya dibawa pulang kembali di rumah sambil menunggu kalau ada kamar di rumah sakit. Hari Sabtu kemarin itu mendadak dia kejang-kejang dan teriak-teriak. Warga juga takut mau menolong karena tahu dia positif,” ujar Yan, salah satu warga.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

Sementara, warga yang tinggal bersebelahan juga dalam kondisi positif dan isoman di rumah. Akhirnya pasien tersebut dievakuasi ke rumah sakit.

Sayang, belum sampai mendapat perawatan, korban sudah terlanjur meninggal dunia. Korban kemudian dibawa pulang dan dimakamkan secara protokol covid-19 di pemakaman desa setempat.

Saat dikonfirmasi, Kades Tangkil Suyono membenarkan kejadian itu. Menurut keterangan yang ia terima, saat awal hendak dibawa ke rumah sakit, kondisi kamar memang penuh dan tidak tertampung.

“Akhirnya isolasi mandiri di rumah. Lalu ada warga yang menyampaikan hari Sabtu itu kejang sambil teriak-teriak. Nah warga juga takut karena dia positif. Sempat dibawa ke rumah sakit, namun tidak tertolong,” jelasnya.

Baca Juga :  Paguyuban Sahabat Dangkel Bagikan Paket Sembako di Bulan Ramadhan 1445 H Untuk Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu Hingga Anak Yatim di Sragen, Kades Purwosuman: Paguyuban Yang Kompak dan Solid Membantu Warga

Ia menyampaikan sebelumnya Satgas dan Puskesmas memang sangat berharap warga yang positif isoman bisa terbuka terkait kondisi dan riwayat apabila memiliki penyakit bawaan.

Sehingga bisa dilakukan penanganan sekalipun menjalani isoman di rumah. Untuk kasus K, saat itu memang kondisi rumah sakit dan isolasi terpusat di Technopark memang tengah penuh.

“Waktu itu penuh semua. Hari itu, berturut-turut ada tiga warga kami yang meninggal. Tapi yang lain meninggalnya di rumah sakit,” imbuhnya.

Atas kondisi itu, Kades meminta warga senantiasa mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran kasus Covid-19. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com