Beranda Daerah Karanganyar Penuh Haru, Langgam Hangenteni Jadi Pengiring Malam Tahlilan 7 Hari Meninggalnya Dalang...

Penuh Haru, Langgam Hangenteni Jadi Pengiring Malam Tahlilan 7 Hari Meninggalnya Dalang Kondang Ki Manteb Sudarsono. Satu Anak dan Cucunya dari Surabaya Berhalangan Hadir

Prosesi pemberangkatan jenazah almarhum Ki Manteb Sudarsono. Foto/Wardoyo

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Peringatan tujuh hari meninggalnya Ki Manteb Soedarsono digelar di Sanggar Bima, Desa Doplang, Karangpandan, Karanganyar, Jateng, Rabu malam (7/7/2021) malam.

Lantunan doa dan tahlil dipanjatkan dalam acara yang digelar sederhana namun khidmat itu. Beberapa tembang Jawa dan alunan gamelan turut mengiringi malam peringatan mendiang dalang kondang tersebut.

Tahlilan dihadiri para tetangga, keluarga inti serta kru karawitan yang selama ini setia menemani Pak Manteb mentas. Pihak keluarga sengaja tak mengundang warga dalam jumlah banyak mengingat kondisi PPKM darurat saat ini.

Keponakan almarhum, Ade Irawan mengatakan tahlilan dimulai setelah waktu salat Isya.

Acara panjat doa itu digelar dengan mengundang ulama serta beberapa tetangga. Keluarga inti juga hadir kecuali satu anaknya dari Karanganyar dan Surabaya.

“Cucu-cucunya di Surabaya juga terhalang hadir karena PPKM darurat,” kata Ade kepada wartawan Kamis (8/7/2021).

Ade yang juga Sekdes Doplang itu menguraikan selesai pembacaan doa dan tahlil kemudian diiringi lima sampai enam gending ciptaan ki Manteb.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Diantaranya Langgam Hangenteni. Karya-karya ki Manteb semasa hidup berupa langgam juga turut dimainkan untuk mengenang sang maestro pedalangan tersebut.

Menurut Ade, itu bukan pesan terakhir ki Manteb. Namun inisiatif keluarga serta kru karawitan.

Di malam tersebut, keluarga dan kru karawitan mengunjungi makam almarhum yang berjarak sekitar 50 meter dari sanggar tersebut. Mereka mendoakan supaya arwah ki Manteb diterima di sisi-Nya serta diampuni dosa-dosanya.

Demi menegakkan protokol kesehatan, Ade mengatakan keluarga sengaja tak mengumumkan acara tersebut. Mereka yang hadir pun tak diperkenankan berlama-lama.

“Mulai pukul 20.00 WIB sampai selesai pukul 23.00 WIB. Hidangan nasi kotak yang bisa dibawa pulang. Enggak disantap di sana,” katanya.

Meski hanya dihadiri internal keluarga dan beberapa dari lingkungan sekitar, acara tersebut dapat disaksikan di akun youtube ki Manteb Soedharsono berjudul Mengeti 7 Dinten Sedanipun Alm. Ki. H. Manteb Soedharsono (31 Agustus 1948-2 Juli 2021). Selama 15 jam sejak diunggah, sudah diputar sebanyak 2.500 kali.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ki Manteb Soedharsono meninggal dunia di rumahnya pada Jumat (2/7/2021) pukul 09.45 WIB. Ia dimakamkan sesuai protokol kesehatan Covid-19.

Hasil swab terhadap dirinya menunjukkan terpapar virus tersebut. Sebelum kematiannya, ki Manteb mengeluh sakit dan sesak napas. Dalam kondisi kurang sehat, ia menyempatkan waktunya mendalang secara live streaming pada Minggu (27/6/2021). Wardoyo