JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Warga Tanon Sragen yang Ancam Bacok Bidan Desa Terancam 10 Tahun Penjara. Ternyata Begini Kalimat Ancaman yang Dilontarkan!

Tersangka pengancaman terhadap nakes bidan desa di Kalikobok Tanon saat diamankan di Mapolres Sragen. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pria berinisial S (47) warga Dukuh Genengsari RT 7, Kalikobok, Tanon, Sragen yang diamankan karena mengancam membacok bidan desa saat hendak menjemput pasien positif covid-19, kini sudah diamankan polisi.

Pria paruh baya itu dijerat pasal berlapis dan terancam hukuman cukup berat. S dijerat pasal dengan ancaman hukuman penjara maksimal 10 tahun.

Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi mengatakan tersangka dikenakan UU Darurat tentang Penguasaan Senjata Tajam serta pasal 335 KUHP tentang Pengancaman Kemerdekaan Seseorang.

“Untuk ancaman hukuman terhadap undang undang darurat maksimal 10 tahun dan pasal 335 kitab undang undang pidana maksimal 1 tahun,” paparnya kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolres kemarin.

Baca Juga :  AKBP Piter Yanottama Kapolres Sragen Bersama Ketua dan Pengurus Bhayangkari Berbagi Takjil Jelang Buka Puasa di Alun Alun Sragen

Ia mengatakan tersangka sudah diamankan di Mapolres Sragen berikut barang bukti sebilah parang sepanjang 70 sentimeter.

Menurutnya tindakan apapun dengan senjata tajam apapun baik senjata api dalam proses penanggulangan covid- 19 tidak dibenarkan.

Masyarakat memiliki media saluran untuk menyampaikan dengan koridor hukum yang ada dan tidak dengan cara-cara yang tidak benar.

“Saya sebagai Kapolres Sragen penanggungjawab Kamtibmas tidak inggin ada ketakutan tenaga kesehatan dalam penanggulangan covid-19 di Kabupaten Sragen. Saya beserta Dandim/0725 menjamin keselamatan dan kenyamanan seluruh tenaga kesehatan dalam mengulangi covid-19,” katanya.

Baca Juga :  Anang Drummer Band Kaktuz Meninggal Dunia, Ratusan Pelayat Mendatangi Rumah Duka di Plupuh Sragen

Dikatakannya, tidak boleh ada yang menghalangi petugas dalam menyelamatkan masyarakat.

Kasus itu diproses hukum dan diharapkan menjadi pelajaran seluruh masyarakat. Agar jangan sesekali melakukan perlawanan terhadap petugas meskipun tenaga kesehatan itu tidak dikawal oleh petugas keamanan.

“Namun mereka dilindungi undang-undang,” tandas Kapolres.

Sementara, tersangka mengaku kecewa dengan bidan desa yang dianggap tidak menindaklanjuti perawatan terhadap bapaknya.

Halaman selanjutnya »

Halaman :  1 2 Tampilkan semua
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com