BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satwa khas Gunung Merbabu Rekrekan Prsbytis Comata yang biasa disebut warga dengan rek-rekan masih mudah ditemui. Satwa primata ini tak ditemukan di tempat lain.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) Junita Parjanti mengungkapkan, monitoring satwa prioritas yang dilakukan awal Agustus ini cukup menggembirakan.
Monitoring yang dilakukan bersama Tim Riset UNS dam KP3 Primata itu berhasil menjumpai 19 ekor rekrekan di wilayah Tanam Nasional Gunung Merbabu (TNGMB).
“Monitoring rekrekan ini dilakukan di wilayah Resort Selo. Hewan. Hewan ini hidup secara berkelompok. Satu kelompok ada 10-20 ekor,” ujar Junita, Jumat (20/8/2021).
Dijelaskan, keberadaan rek-rekan ini menunjukkan bahwa populasi satwa khas Merbabu ini masih lestari. Hal ini tak lepas dari kondisi ekosistem untuk menunjang kehidupan rekrekan masih terjaga.
Sebab, rek-rekan ini lebih selektif dalam memilih habitat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Rek-rekan ini hanya memilih habitnya diketinggian antara 1.900-2.300 mdpl. Sumber makanan antara lain, Kemlanding gunung, Pampung, Gendung, Sengiran, Kesowo, Akasia dan Kerinyu.
“Tanaman- tanaman ini masih terjaga di hutan Gunung Merbabu.”
Dalam monitoring selama 5 hari itu, tim juga menjumpai 2 jenis primata lainnya. Ada 25 ekor Lutung Budeng dan 12 ekor monyet ekor panjang. Pihaknya bakal terus melakukan monitoring terhadap satwa- satwa tersebut.
“Juga patroli kawasan untuk memastikan keamanan dan kelestarian satwa prioritas disana,” ujarnya. Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
