JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Capai 45 Ton Ikan di WKO Sumberlawang Mendadak Mengambang Jadi Bangkai. Dinas Sarankan Geser Karamba

Petani karamba di WKO Sumberlawang wilayah Desa Ngargosari, saat mengevakuasi bangkai ikan yang mati mendadak akibat fenomena upwelling, Senin (30/8/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kematian ikan mendadak akibat fenomena upwelling di Waduk Kedung Ombo (WKO) wilayah Sumberlawang, Sragen terus meluas.

Hingga hari ini, Senin (30/8/2021) sedikitnya hampir 45 ton ikan di karamba milik petani mati mendadak. Kematian ikan akibat upwelling itu terjadi pada karamba petani di dua desa yakni Ngargosari dan Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang.

Kades Ngargosari, Sriyono menyampaikan dari laporan yang ia terima, total sekitar 20 ton ikan di karamba wilayahnya yang mati mendadak sejak dua hari terakhir.

Ikan yang mati mendadak itu terjadi di wilayah Dukuh Boyolayar. Ada sekitar lima petani karamba yang terdampak paling parah di wilayahnya.

“Total sekitar 20 ton ikan yang mati di wilayah kami. Tapi ini sudah agak mereda,” paparnya Senin (30/8/2021).

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Kades Ngargotirto, Sumadi menyampaikan di wilayahnya ada sekitar 25 ton ikan yang mati mendadak sejak Jumat (27/8/2021). Kematian itu terjadi pada karamba di wilayah Dukuh Ngasinan.

Ada sekitar 25 petani karamba yang terdampak upwelling dan mengalami kerugian paling banyak.

“Fenomena ikan mati terjadi berturut-turut sejak hari Kamis hingga Sabtu. Kemungkinan faktornya upwelling karena suhu akhir-akhir ini agak dingin,” ujarnya.

Sumadi menerangkan, fenomena upwelling ini terjadi akibat perbedaan suhu bawah air dengan permukaan. Perbedaan suhu ini membuat air di dasar waduk tiba-tiba naik ke permukaan.

Akibatnya, ikan di karamba mati karena kekurangan oksigen. Menurutnya dari pendataan sementara ada sekitar 25 ton ikan mati dari 25 petani yang terdampak.

“Kerugian sementara ratusan juta. Mayoritas ikan nila dan tombro,” kata dia.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Para petani tak bisa berbuat banyak menghadapi fenomena ini. Mayoritas hanya menggeser karambanya untuk menjauhi lokasi air yang dilanda upwelling.

Meski demikian, fenomena upwelling dipastikan sudah mulai mereda per hari ini.

“Tapi mulai hari ini sudah tidak ada yang mati,” pungkasnya.

Sekretaris Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen, Nur Sahid mengaku sudah menerima laporan dari petugas bidang perikanan.

Bahkan petugas sudah langsung terjun mengecek ke lokasi karamba di WKO yang terjadi kematian mendadak.

Namun ia belum bisa mendata berapa jumlah total ikan yang mati mendadak di wilayah WKO Sumberlawang.

“Petugas sudah mengecek ke lokasi. Upayanya kalau memang belum kebacut (terlanjur) ya seyogianya digeser karambanya ke lokasi yang masih aman. Terutama ikan-ikan yang besar,” paparnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com