JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Firasat Hari-Hari Terakhir Petani Korban Tewas ke-18 Akibat Kesetrum Jebakan Tikus di Sragen. Keluarga Ungkap Mendadak Berubah Perangai

Sekdes Karangudi, Munadi. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kematian Munadi (51) petani asal Desa Karangudi, Ngrampal, akibat kesetrum jebakan tikus di sawahnya menyisakan cerita lain.

Menurut keluarga, ada firasat sebelum petani paruh baya itu meninggal secara tragis di tangan jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

“Kejadian pasnya nggak tahu. Malam itu jam 20.45 WIB saya pas mau jagong tiba-tiba ditelepon istrinya kok suaminya nggak pulang-pulang. Saya tengok ke sawah, sepeda motornya ada, tapi dipanggil-panggil sudah tidak ada suaranya. Saya cari baterai ternyata sudah ditemukan meninggal posisi terlentang di sawah,” papar adik ipar almarhum, Suwandi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (4/8/2021).

Suwandi yang juga Sekdes Karangudi itu menyampaikan tidak ada firasat khusus dari insiden itu.

Namun, keluarga almarhum sempat menyampaikan beberapa hari sebelum kejadian, almarhum mendadak berubah perangai menjadi emosional.

“Keluarga menyampaikan pokoknya sejak hari Rabu itu sudah uring-uringan, adanya emosi terus. Bukan soal tikus, ya perkara di rumah. Adanya muring terus gitu,” kata Suwandi.

Ia tak menyangka adik iparnya itu bakal meninggal secara tragis. Namun ia juga tak menampik bahwa pemasangan setrum jebakan tikus itu memang menjadi pilihan terakhir petani meski sangat berisiko.

Sebab kondisi serangan tikus saat ini sangat banyak. Berbagai upaya yang ditempuh petani seperti emposan, omprong, hingga umpan semua tak ada yang mempan.

“Kalau di wilayah kami ini paling nggak ada 10 petani yang makai setrum. Sosialisasi sudah kami sampaikan, tapi kalah sama kahanan. Karena mereka seperti sudah putus asa. Semua cara ditempuh tapi tikus makin merajalela,” urainya.

Baca Juga :  Tingkatkan Pembangunan Desa Toyogo Sragen, Blesscon Kucurkan Dana CSR

Suwandi mengatakan kematian Munadi memang sudah menjadi musibah yang diduga kurang kehati-hatian.

Munadi ditemukan tewas meregang nyawa usai kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri, di wilayah Ngawen, Karangudi, Sabtu (31/7/2021) malam.

Data yang dihimpun di lapangan, tragedi kesetrum jebakan tikus itu terjadi pada pukul 21.00 WIB.

Dari hasil olah TKP Polsek Ngrampal, menyebut Munadi ditemukan tak bernyawa di sawahnya sekira pukul 21.00 WIB. Dia diduga terpeleset saat hendak membenahi kawat perangkap tikus yang dialiri listrik di sawahnya sendiri.

“Dugaannya, korban terpeleset saat hendak membetulkan kawat perangkap tikus yang dipasangnya. Kawat tersebut beraliran listrik. Sehingga ketika korban terpeleset kemudian mengenai kawat yang bermuatan listrik dan meninggal dunia,” papar Kapolsek Ngrampal AKP Hasto Broto, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Hasto mengungkapkan dari hasil pemeriksaan, ditemukan luka bakar bekas jeratan kawat di siku tangan kanan.

Kemudian bekas luka bakar juga ditemukan di kaki kanan bagian betis dan ujung jari kanan.

“Dari hasil pemeriksaan dari Tim Inafis Polres Sragen dan Tim Kesehatan Puskesmas Ngrampal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban memang diduga meninggal dunia karena tersetrum arus listrik jebakan tikus di sawahnya sendiri,” urainya.

Kapolsek menyampaikan pihak keluarga korban menerima atas kematian Korban dan membuat Surat Pernyataan tidak menghendaki dilakukan otopsi.

Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan kronologinya bermula ketika sekira pukul 17.20 WIB, korban berangkat pergi ke sawah miliknya dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Sekitar pukul 19.00 WIB, keluarga menunggu korban yang tidak kunjung pulang. Sekitar pukul 21. 00 WIB, ada warga bernama Sukamto (41) yang lewat di area persawahan Ngawen dan melihat sebuah motor Honda Supra milik korban terparkir di pinggir jalan area persawahan.

“Melihat ada motor yang terparkir di pinggir jalan area persawahan, Sukamto kemudian mencari pemiliknya dengan cara menyenter penerangan lampu tangan ke area persawahan. Ia kemudian melihat ada seseorang yang terlentang di tengah pematang sawah,” jelasnya.

Mendapati korban tergeletak, ia lantas berteriak meminta tolong ke warga lain yang tidak jauh dari lokasi dan warga sekitar.

Mereka kemudian mengecek ke sawah dan mendapati Munadi sudah dalam kondisi meninggalkan dunia.

“Dikarenakan korban sudah meninggal selanjutnya jenazah oleh keluarga korban langsung dibawa pulang ke rumah duka. Sempat dilakukan swab dan hasilnya negatif,” tandasnya.

Menurut warga setempat, petani asal Dukuh Nguter RT 13 itu dikabarkan pamit ke sawah sejak habis magrib. Namun kemudian tak kunjung pulang.

“Saat dicari ke sawah, sudah ditemukan meninggal kesetrum jebakan tikus. Di sawahnya sendiri, ditemukan jam 21.00 WIB tadi ” papar Nur, salah satu warga, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (31/7/2021) malam.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dengan posisi tergeletak terlentang. Kakinya berada di atas pematang sedang tubuh dan kepalanya terjerembab di areal sawah. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com