SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasioinal (KPC-PEN), Airlangga Hartarto meninjau sekaligus melakukan rapat koordinasi dengan para Kepala Daerah, baik Gubernur/ Bupati/Walikota dan Forkompimda se-Provinsi Sulawesi Tengah.
Dalam Rakor tersebut, Airlangga Hartarto berupaya untuk mendengarkan secara langsung berbagai permasalahan di lapangan terkait dengan penanganan Covid-19 oleh kepala daerah setempat dan seluruh jajarannya.
Perlu diketahui, peninjauan dan Rakor di Sulawesi Tengah tersebut merupakan rangkaian dari kunjungan kerja ke daerah-daerah di luar Jawa-Bali yang memiliki level asesmen 4.
Airlangga menjelaskan, secara umum penerapan PPKM di Sulawesi sudah mulai membuahkan hasil. Di mana selama bulan Agustus ini, kasus aktif sudah mulai turun rata-rata sebesar -8,77%.
Dari enam provinsi di wilayah Sulawesi, lima provinsi sudah turun cukup signifikan. Hanya Provinsi Sulawesi Tengah yang masih naik angkanya.
Namun demikian, pada minggu ke-3 dan 4 Agustus ini, sudah mulai melandai dan menurun trennya, dengan rata-rata kasus aktif 9.032 kasus pada minggu ke-4.
“Ini terhitung turun dari minggu sebelumnya, sebesar rata-rata 10.054 kasus,” papar Airlangga Hartarto, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Tren penurunan kasus di Sulawesi tersebut, tidak lepas dari dukungan seluruh pihak dan tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan kebijakan PPKM dari pemerintah setempat.
Karena itulah, Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menyempatkan diri untuk meninjau secara langsung Kampung Tangguh di Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Sebagaimana diketahui, Kampung Tangguh merupakan desa percontohan dalam menerapkan Prokes. Airangga juga meninjau fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) di Gedung BPSDM Provinsi Sulteng, dan mengecek langsung pelaksanaan vaksinasi di halaman kantor Gubernur yang diselenggarakan Dinkes Provinsi Sulteng.
“Saya mengapresiasi kebijakan yang dilakukan oleh Gubernur terkait penjagaan keseimbangan rem dan gas, sekaligus kerja sama yang baik dengan perbankan dan pihak swasta,” ujar Menko Airlangga.
Di samping itu, secara husus Airlangga juga mengapresiasi Kampung Tangguh yang menjadi percontohan Prokes dan berhasil menihilkan kasus Covid-19 di lingkungannya.
Dijelaskan, Provinsi Sulawesi Tengah saat ini tengah menerapkan PPKM Level 4 pada 7 dari 13 Kabupaten/ Kota di wilayahnya. Penerapan PPKM tersebut melibatkan seluruh kepala daerah dan Forkompimda.
“Sulawesi Tengah sudah punya formula untuk pengendalian Covid-19. Jika formula tersebut direplikasi ke semua posko, saya yakin level asesmen akan segera turun,” ujar Menko Airlangga.
Melalui kunjungan tersebut, Menko Airlangga menargetkan pada PPKM ke depan, Sulawesi Tengah dapat turun ke Level 3.
Dengan demikian, upaya yang harus dilakukan tinggal sedikit lagi, karena angka mobilitas sudah turun dan tingkat kasus aktif pun sudah turun ke tingkat 2.
“Hanya tingkat BOR di Sulawesi Tengah yang masih tinggi. Itu cukup dengan menambah jumlah konversi tempat tidur dan memanfaatkan Isoter,” papar Menko Airlangga lebih lanjut.
Penanganan Covid-19 akan maksimal, demikian Airlangga, jika dilakukan secara bersama-sama dengan sikap disiplin dan gotong royong.
Dengan prinsip kebersamaan itulah, menurut Airlangga, vaksinasi Covid-19 dan peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan Prokes juga harus dilaksanakan secara bersama.
Percepatan vaksinasi terus didorong agar bisa mencapai target, sebagaimana arahan Presiden Jokowi bahwa vaksinasi harus terus dipercepat hingga lebih dari 2 juta suntikan per hari. Dalam Rakor tersebut disampaikan beberapa permasalahan terkait ketersediaan dan suplai vaksin, sebagaimana disampaikan Wakil Walikota Palu, Bupati Sigi dan Bupati Donggala.
Menurut data dari pemerintah setempat, Provinsi Sulawesi Tengah berada pada Level Asesmen TK-4, dengan total kasus kumulatif sampai dengan 25 Agustus 2021 sebanyak 40.617 kasus. Total sembuh 31.527 kasus, tingkat kesembuhan 77,62%, dan tingkat kematian 3,13%.
Sementara itu, BOR di Provinsi Sulawesi Tengah tingkat keterisiannya mencapai 51%. Kabupaten Poso memiliki BOR paling tinggi (70%), disusul Kota Palu (62%). Sedangkan 10 Kabupaten/Kota angka BOR-nya kurang dari 50%. Sementara itu, mobilitas masyarakat sudah menunjukkan penurunan sebesar -6,59%.
Sementara mengenai capaian testing yang tertinggi adalah di Kabupaten Parigi Moutong (65,6%), dan Kabupaten Donggala (23,0%).
Sedangkan yang lain masih di bawah 20,0%. Kemudian, capaian tracing tertinggi di Kabupaten Banggai Laut (85,71%), Toli-Toli (30,86%), Kota Palu (20,00%) dan Kabupaten Morowali (2,44%).
Menko Airlangga penekankan pentingnya untuk mengejar target vaksinasi. Pasalnya, capaian vaksinasi di Sulawesi Tengah baru sebesar 17,48%.
Angka tesebut masih jauh berada di bawah rata-rata nasional yang besarnya 28,53%.
Terkait dengan capaian vaksinasi dosis pertama, hanya Kota Palu dan Morowali yang capaiannya sudah di atas nasional. Masih terdapat tujuh Kabupaten/Kota yang capaian vaksinasinya di bawah 10%, sehingga perlu segera dilakukan upaya percepatan vaksinasi. Suhamdani