![](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2021/08/IMG-20210807-WA0051.jpg?resize=640%2C360&ssl=1)
BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lamanya masa tunggu pemeriksaan sampel PCR, diakui jajaran Dinkes Boyolali. Pasalnya, pemeriksaan sampel PCR Boyolali masih menginduk ke Laboratorium RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
“Untuk itulah, kami berupaya mengaktifkan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Tujuannya, agar proses pemeriksaan sampel swab PCR bisa dilakukan lebih cepat,” ujar Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, Jumat (6/8/2021).
Dijelaskan, saat ini pemeriksaan sampel PCR Boyolali masih menginduk ke Laboratorium RS Universitas Sebelas Maret (UNS). Banyaknya sampel yang diperiksa membuat masa tunggu hasil tes PCR mencapai 3-4 hari.
“Pasalnya, laboratorium tersebut juga menerima sampel PCR dari kabupaten di kawasan Soloraya. Sehingga perlu masa tunggu cukup lama sampai hasil tes PCR keluar.”
Terkait hal itu, Pemkab Boyolali akan mengaktifkan Labkesda untuk pemeriksaan covid-19. Saat ini regulasi yang dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) sudah dibuat. Sarana prasarana (Sarpras) juga sudah dipenuhi.
“Hanya saja, tenaga pemeriksaan tes PCR belum ada,” katanya.
Untuk itu, pihaknya sudah meminta Pemkab untuk mengisi sesuai tenaga yang mampu dan siap. Apalagi peralatan di Labkesda Boyolali canggih. Jika Labkesda sudah beroperasi, maka hasil tes PCR bisa lebih cepat.
Sebelumnya, Direktur RS UNS Hartono mengatakan tim laboratorium Covid 19 terdiri dari dokter spesialis di bidang laboratorium dan ahli Biologi Molekuler. Dan pemeriksaan PCR bisa dilakukan pada 100 sampel sampai 150 sampel/ hari. Waskita