JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Miris, Jebakan Tikus Perenggut Nyawa di Tanon Sragen Ternyata Baru Dipasang 4 Hari. Ada Luka Bakar di Dada Korban

Jenazah petani asal Desa Tanon, Sragen yang tewas kesetrum jebakan tikus pagi ini, Selasa (24/8/2021). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM -Insiden petani bernama Suparlan (69) asal Desa Tanon, Kecamatan Tanon, Sragen yang tewas kesetrum jebakan tikus, Selasa (24/8/2021) pagi menguak fakta lain.

Polisi menemukan ada luka bakar di bagian dada pada petani asal Dukuh Gabusan RT 19, Desa Tanon, Kecamatan Tanon itu.

Selain itu, perangkap setrum jebakan tikus maut itu ternyata baru dipasang 4 hari oleh korban.

Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso menyampaikan dari olah TKP, disimpulkan bahwa jebakan hama tikus yang mengenai korban berada di sawah milik korban dan dibuat oleh korban sendiri 4 hari sebelum kejadian.

“Baru 4 hari dipasang oleh korban di sawahnya sendiri,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (24/8/2021).

Dari hasil pemeriksaan luar oleh tim Identifikasi dan tim medis, Puskesmas Tanon I, ditemukan luka bakar pada bagian dada memanjang dari lengan atas tangan kiri, dada sampai lengan atas tangan kanan.

“Dari hasil olah TKP ditemukan bekas posisi korban jatuh telungkup di sawah yang ada kawat penjebak hama tikus yang letaknya sekitar 50 cm dari pematang sawah,” jelasnya.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

Atas meninggalnya korban tersebut pihak keluarga telah menerima sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi dan akan segera dilakukan pemakaman sesuai dengan adat yang berlaku.

AKP Suwarso menjelaskan kronologinya, sekitar pukul 05.45 WIB, korban pamit istrinya untuk ke sawah.

Tujuannya untuk mematikan listrik yang dipakai untuk memasang jebakan hama tikus.

Setelah sampai di sawah, ternyata ada petani tetangga yang juga ikut mematikan jebakan tikus sawahnya.

Dari hasil olah TKP polisi, terungkap pada saat kejadian, petani sebelah sawah korban, Nurfaizin (40) Dukuh Suwatu RT 23, Desa Tanon, Kecamatan Tanon yang juga ikut mematikan jebakan tikus.

“Pada saat di sawah korban bertemu dengan saksi Nurfaizin yang mempunyai tujuan sama. Yaitu mematikan perangkap jebakan tikus,” urai AKP Suwarso.

Suparlan kemudian ditemukan tak bernyawa di sawahnya sendiri. Ia kesetrum jebakan tikus yang ia pasang sendiri sekitar empat hari.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

Data yang dihimpun di lapangan, korban ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB dalam kondisi tengkurap di sawahnya.

Kondisinya ditemukan luka bakar di bagian dada akibat tersengat kabel beraliran listrik yang dipasang di sawahnya.

“Korban kesetrum jebakan tikus. Di sawahnya sendiri, listriknya sendiri. Tadi ditemukan sekitar jam 06.00 WIB. Ini saya baru pulang dari TKP bersama tim Inafis,” papar Kaur Desa Tanon, Dawam, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (24/8/2021).

Dawam menjelaskan dari keterangan saksi dan tetangga sawah, jebakan tikus di sawah korban baru dipasang sekitar seminggu lalu.

Suparlan diduga tewas kesetrum saat hendak mencabut atau mematikan aliran listrik yang dipasang di sawahnya.

“Korban kerjaannya petani, anaknya tiga,” jelasnya.

Ditambahkan saat mendapati suaminya tewas kesetrum, sang istri langsung menangis histeris. Selanjutnya jenazah korban langsung dievakuasi ke rumah duka. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com