JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Karanganyar

Demi  Cita-cita, Ambarwati Warga Kalijambe Sragen Nekat Ikuti Ujian PPPK Hanya Berselang 8 Jam Usai Melahirkan Bayi

Foto: Istimewa
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau sejenisnya termasuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)  memang menjadi dambaan warga masyarakat.

Tak pelak agar bisa meraih mimpi itu Ambarwati (25) warga Kalijambe, Sragen, Jateng nekat mengikuti tes tersebut, Senin (13/9/2021) dalam kondisi lemah fisik karena hanya berselang delapan jam setelah melahirkan bayinya.

Pemandangan yang tidak lazim itu nyata terjadi di gedung SMKN 2 Kabupaten Karanganyar, Jateng yang mana menjadi tempat Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) formasi PPPK 2021 di Karanganyar.

Ambarwati tergopoh-gopoh naik sepeda motor bersama suaminya menuju Karanganyar untuk mengikuti tes tersebut, sedangkan bayinya yang baru lahir pada pukul 04.55 WIB ditinggalkan di rumah bersalin diurus saudaranya karena tepat pukul 13.00 WIB Ambarwati harus mengikuti tes PPPK.

Saat ditenui dan diwawancarai wartawan, Ambarwati terlihat letih pucat namun semangatnya membaja untuk bisa ikut tes tersebut.

“Ya kalau rasa badan ini lemas dan sakit semua karena begitu bayi lahir selang enam jam saya melakukan persiapan tes,” tandasnya kepada wartawan yang meliput peristiwa aneh tersebut, Senin (13/9/2021).

Ambarwati mengikuti tes ujian formasi guru untuk SMAN Colomadu yang masih kosong. Padahal saat ini status Ambarwati tercatat sudah hampir tiga tahun sebagai sebagai guru bahasa Indonesia dengan status honorer di SMA Karanggede, Boyolali.

Kini Ambarwati berharap bisa diterima sebagai PPPK di SMA Colomadu sehingga seberat apapun dilakukan. Bahkan dirinya sampai belum sempat menyiapkan nama untuk putra pertama yang baru lahir tersebut karena berkejaran dengan waktu ujian PPPK.

“Saya belum sempat ngasih nama anak saya karena fokus ikuti ujian PPPK. Nanti usai ujian kami pikirkan namanya,” ungkapnya.

Anak Pertama

Sementara itu suami Ambarwati Indra Wiyanto (26) mengatakan kelahiran anaknya tersebut merupakan anak pertama berjenis kelamin laki-laki.

Namun karena waktunya bertepatan dengan ujian PPPK terpaksa anak dikalahkan terlebih dulu yakni begitu lahir selamat ditinggalkan di bidan desa untuk  dirawat terlebih dulu sedangkan sang ibu harus pergi mengadu nasib untuk beberapa jam.

“Ya harus bagaimana lagi karena waktunya bebarengan maka harus dibagi waktunya,” ujarnya ditemui disela menunggui Ambarwati ujian PPPK, Senin (13/9/2021).

Menurut Indra Wiyanto saat dilakukan USG diperkirakan Hari Perkiraan Lahir arau HPL  si bayi pada 26 September. Namun karena terjadi kontraksi maka proses persalinan maju dan kebetulan tepat dengan hari tes ujian PPPK.

Tak pelak, akhirnya semua dijalani antara melahirkan dan mengikuti ujian PPPK. Meski begitu diakui selama sebulan menjang HPL Ambarwati sudah belajar kisi-kisi materi ujian dari berbagai buku dan referensi lainnya.

“Kebetulan saya dan istri saya berprofesi sama-sama guru, istri saya di SMA Karanggede saya di SMK Tunas Bangsa, Plupuh, Sragen. Beni Indra

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com