JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Diiringi Mati Lampu, Jenazah Anton TKI Kalijambe yang Tewas di Korea Dimakamkan Malam Ini. Orangtua Sempat Buka Wajah Almarhum untuk Terakhir Kali

Ilustrasi pemakaman jenazah. Foto/Dok
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jenazah Anton (30) TKI asal Desa Kalimacan, Kalijambe, Sragen yang tewas di Korea, akhirnya tiba di kampung halaman, Minggu (19/9/2021) petang pukul 18.30 WIB.

Tak lama sesudahnya, jenazah TKI malang asal Dukuh Kragilan RT 6, Kalimacan itu kemudian dimakamkan seusai adzan Isya tadi.

Namun proses pemakaman berlangsung dramatis karena bersamaan dengan mati lampu di lokasi tersebut.

Kades Kalimacan, Hariyanto menyampaikan jenazah tiba di rumah duka pukul 18.30 WIB. Setiba di rumah duka, jenazah sempat ditayamumkan sebelum kemudian disalatkan.

Setelah itu, orangtua diberikan kesempatan membuka peti jenazah dan melihat untuk kali terakhir. Selepas Isyak, jenazah baru diberangkatkan ke pemakaman untuk dikuburkan.

“Tadi sempat mau dimandikan, tapi oleh dokter tidak boleh kena air. Sehingga hanya ditayamumkan. Lalu disalatkan. Pas adzan isya selesai, langsung diberangkatkan ke makam. Ndelalah pas tadi mau dikafani pas mati lampu. Jadi dari pemberangkatan sampai dimakamkan kondisinya agak gelap. Baru selesai pemakaman, lampu menyala,” ujarnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (19/9/2021) malam.

Ilustrasi pemakaman jenazah. Foto/Dok

Hariyanto mengungkapkan sebelum diberangkatkan ke makam, kedua orangtua almarhum, sempat diberi kesempatan membuka peti untuk melihat wajah terakhir kali.

Baca Juga :  YBM BRILiaN Dukung Masjid Raya Al Falah Sragen Sebagai Sentral Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dan Peduli Ketahanan Pangan Dengan Hadirkan Program Budidaya Lele Bioflok

Menurut kesaksiannya, kondisi jenazah almarhum masih utuh. Dari informasi yang diterima, almarhum meninggal akibat sakit lambung.

“Tadi orangtuanya sudah nglenggono. Begitu selesai disalatkan langsung dimakamkan,” terangnya.

Ditambahkan Kades, almarhum baru sekitar 4 tahun bekerja sebagai TKI di Korea. Kondisi orangtuanya yang bekerja sebagai petani menjadi pendorong kuat untuk merantau sebagai TKI demi merubah ekonomi keluarga.

Almarhum merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Saman-Sriyati. Kematian Anton menjadi kasus pertama TKI asal Kalimacan yang meninggal di tempat bekerja.

“Sini yang jadi TKI nggak banyak. Cuma sekitar 5 orang. Kalau kejadian meninggal ya baru almarhum ini yang pertama,” imbuh Kades.

Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Disnakertrans Sragen, Ernawan menyampaikan untuk kepastian kronologi meninggalnya almarhum hingga kini masih menunggu keterangan lebih lanjut dari kedutaan.

Namun, dari informasi yang ia terima almarhum memiliki riwayat sakit lambung dan maag kronis.

“Kami dikirimi data dari Korea tapi semua bahasa Korea jadi belum tahu detailnya,” ujarnya Minggu (19/9/2021).

Soal perusahaan tempat almarhum bekerja dan riwayatnya menjadi TKI, Ernawan juga masih menunggu informasi lebih lanjut dari kedutaan.

Termasuk, keberangkatannya melalui PJTKI atau tidak dan sudah berapa tahun bekerja di Korea, itu juga masih menunggu lebih lanjut. Begitu pula soal gaji dan hak-hak almarhum, juga masih akan dikoordinasikan.

Baca Juga :  Patroli Subuh Polres Sragen Berantas Balap Liar dan Ciptakan Keamanan Ramadan

“Kami dikirim dokumen tapi semua bahasa Korea. Kami juga belum paham, nanti kami menunggu informasi dari kedutaan,” jelasnya.

Kasus kematian TKI itu sudah dilaporkan ke Bupati. Seperti kasus-kasus sebelumnya, nantinya juga akan diupayakan santunan tali asih dari Pemkab setelah nota dinas disetujui oleh bupati.

“Biasanya kami ajukan nota dinas ke Bupati, di-acc untuk tali asih, baru nanti kita sampaikan ke keluarga,” tandasnya.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM Anton dikabarkan meninggal pada Selasa (14/9/2021). Menurut Gimin (60) tetangga almarhum, kabar meninggalnya Anton diketahui dari pesan di WA Grup yang diterima adiknya.

Ilustrasi pemakaman jenazah. Foto/Dok

Dalam WA grup itu, Anton dikabarkan meninggal dunia di rumah sakit di negeri ginseng. Kabar itu langsung ditindaklanjuti adiknya yang menghubungi teman korban di Korsel untuk memastikan.

“Kabarnya dari WA grup. Lalu adiknya langsung menelepon temannya di Korea. Dan ternyata benar Anton meninggal hari Selasa kemarin di rumah sakit Korea,” urai Gimin.

Anton adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Saman-Sri. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com