Beranda Daerah Sragen Innalillahi, 2 Tahun Batal Berangkat, 70 Jemaah Haji di Sragen Malah Meninggal...

Innalillahi, 2 Tahun Batal Berangkat, 70 Jemaah Haji di Sragen Malah Meninggal Dunia. Ada 37 Calhaj Putuskan Batal Naik Haji

Muh Ulin Nur Hafsun. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penundaan dua tahun keberangkatan ibadah haji akibat pandemi berdampak terhadap kondisi calon jemaah haji. Di Sragen, tercatat ada 70 calhaj meninggal dunia selama dua tahun terakhir selama pandemi.

Meski demikian, jatah kursi mereka masih bisa digantikan oleh ahli waris dari anggota keluarga.

Fakta itu diungkapkan Pelaksana Tugas (PLt) Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Muhammad Ulin Nur Hafsun.

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan total ada 70 calhaj di Sragen yang melimpahkan kursi mereka. Hal itu terjadi karena calhaj tersebut meninggal dunia selama masa tunggu keberangkatan dalam dua tahun terakhir.

“Ada 70 Calhaj yang melimpahkan kursi karena meninggal dunia. Dilimpahkan kursinya ke ahli warisnya,” papar Ulin kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (13/9/2021).

Ia menguraikan selain 70 orang melimpahkan kursi, selama Januari sampai 3 September 2021 ini sudah ada 37 calhaj yang memutuskan membatalkan porsi atau kursi.

Mereka membatalkan kursi karena meninggal dunia dan tidak ada ahli waris pelimpahannya. Selain meninggal, ada yang membatalkan karena alasan keluarga.

Pembatalan porsi itu terjadi karena meninggal dunia tapi tidak ada ahli waris atau tidak ada pelimpahannya. Mungkin juga alasan keluarga,” jelasnya.

Kemudian 23 jemaah juga dilaporkan menarik biaya pelunasan. Mereka menarik dengan dengan berbagai alasan.

Meski begitu, mereka tidak kehilangan porsi atau kursi. Namun karena sudah menarik pelunasan, apabila nanti ada pemberangkatan, maka mereka wajib membayar kembali biaya pelunasan berdasarkan biaya yang ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

“Kalau yang sudah menarik pelunasan, nanti otomatis kalau ada pemberangkatan harus membayar lagi sesuai penetapan biaya dari pemerintah,” ujar Ulin.

Sementara untuk calhaj yang membatalkan porsi, maka posisinya bisa digantikan oleh Calhaj nomor urut di bawahnya.

Calhaj yang berada di bawahnya akan naik sesuai dengan masa daftar tunggu keberangkatan.

“Untuk kursi yang dibatalkan nanti akan diisi jamaah di bawahnya sesuai urut kacang. Hadi di bawahnya otomatis akan naik,” tandasnya.

Pihaknya belum bisa memastikan kapan ibadah haji akan kembali dibuka setelah dua tahun ditunda akibat pandemi.

Meski demikian, sangat diharapkan pada musim haji tahun depan atau 2022, pintu ibadah haji bisa kembali dibuka dan jemaah bisa diberangkatkan.

“Kami masih belum tahu kapan dibukanya. Semua menjadi kewenangan Kerajaan Arab Saudi karena penentuan kuota itu dari pemerintah Arab Saudi. Tapi mudah-mudahan tahun 2022 besok sudah bisa,” terangnya.

Terkait pembatalan, Ulin mengimbau para calhaj tetap bersabar dan ikhlas menunggu.

Ia memandang ada hikmah yang besar karena tidak hanya Indonesia, penundaan dan pembatalan juga dirasakan hampir semua jemaah haji sedunia.

“Insya Allah ada hikmah yang lebih besar. Karena semua jemaah haji sedunia merasakan,” tandasnya.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Subhan Cholid mengatakan di tahun 2020 ada 221.000 calon jamaah haji Indonesia yang batal berangkat karena tidak ada kuota secara internasional.

Kemudian di 2021, tidak ada kuota sama sekali karena pandemi dengan jumlah Calhaj yang batal di kisaran yang sama.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Sehingga praktis kuota Calhaj yang berangkat 2020 dan 2021 sebanyak sekitar 442.000, harus mundur.

Dengan ditiadakan selama tahun, otomatis memperpanjang antrian. Sejauh ini, pemerintah juga belum menerima pemberitahuan dari Arab Saudi kapan ibadah haji akan kembali dibuka.

“Iya (otomatis) nambah antri. Ini belum ada kepastian,” paparnya kepada wartawan.

Subhan berharap situasi kembali normal secara bertahap sehingga pintu keberangkatan haji bisa kembali dibuka.

Terkait kegiatan diseminasi, hal itu digelar untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama calon jamaah haji terkait situasi riil yang terjadi.

Mulai dari penyebab, pertimbangan pembatalan hingga perkembangan perhajian dan umrah.

“Pemerintah Saudi sedang mempersiapkan rencana-rencana ke depan membuka secara bertahap penyelenggaraan umrah dan haji. Lalu bagaimana persiapan kita untuk mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh arab saudi nantinya ketika umroh dan haji itu dibuka. Ini perlu disampaikan ke masyarakat,” jelasnya. Wardoyo