JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus nasional Covid-19 telah mengalami penurunan sebesar 25 persen dari minggu sebelumnya.
Demikian diungkapan oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.
Penurunan kasus tersebut, menuut Siti Nadia, terlihat sangat signifikan di beberapa daerah di Indonesia.
Terutama penurunan itu sangat terlihat di Provinsi Jawa Tengah, Maluku Utara dan Maluku.
Siti Nadia Tarmizi menyampaikan hal itu secara virtual di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/9/2021).
“Seperti minggu sebelumnya, Kamis lalu, kami melakukan pemantauan secara mendalam, baik di level nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota,” katanya.
Dan berita bagusnya, tren penurunan kasus sebesar 25 persen tersebut menurut Siti Nadia, masih terus berlanjut dibandingkan minggu sebelumnya.
“Penurunan signifikan terutama terjadi di Jawa Tengah, Maluku Utara, dan Maluku,” beber Siti.
Sementara itu, persentase angka kematian juga telah turun hingga 37 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Data dari Kementerian Kesehatan di laman covid19.go.id, pada Rabu, menunjukkan angka kematian sebanyak 653 jiwa.
Dengan adanya penambahan ini, menjadikan total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia menjadi 133.676 jiwa.
Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Indonesia juga masih melebihi 15 ribu orang pada Rabu kemarin.
Tercatat, sebanyak 16.394 orang telah berhasil sembuh dari Covid-19. Penambahan 16.394 orang ini membuat total jumlah orang yang sembuh bertambah menjadi 3.776.891.
Dengan terkendalinya kasus ini, Siti meminta masyarakat tetap hati-hati akan adanya lonjakan kasus lagi.
Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, ketika ada pelonggaran pasti akan dibarengi oleh kenaikan kasus di beberapa titik lokasi di Indonesia.
Sejalan dengan imbauan Siti, Jubir Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mawas diri dalam melakukan pencegahan guna mengantisipasi lonjakan kasus lagi.
Sebagai kontribusi penanganan Covid-19 di lingkungan global, kata Wiku, maka pemerintah melakukan penguatan strategi di hulu.
Strategi ini terfokus pada strategi defensif dan ofensif. Strategi tersebut terdiri dari peningkatan upaya 3 M, akselerasi vaksinasi dalam skala besar dan peningkatan upaya 3 T.