Mengelola komunikasi yang bersifat internal dan eksternal secara benar dan tepat bukanlah suatu yang mudah, lebih-lebih komunikasi yang bersifat informasi yang harus disampaikan pada publik memerlukan data dan fakta yang akurat.
Aspek ini sangat penting dipahami oleh insan yang berada atau bertugas di bagian kehumasan, baik kehumasan yang bergerak di bidang jasa maupun kehumasan yang bergerak di bidang manufaktur, bidang sosial, kemasyarakatan, dan tata pemerintahan. Dengan demikian peran bidang kehumasan tidak lepas dari kemampuan memiliki ketrampilan di bidang public relations.
Lebih-lebih saat ini peran bidang kehumasan harus mampu menjalin hubungan secara sinergi dan mampu bekerjasama dan memanfaatkan media secara cerdas, dalam rangka membangun, memelihara brand image.
Sebab bila organisasi-perusahaan dalam mengelola informasi dan pelayanan pada publik tidak sesuai mengenai sasaran, maka dapat berdampak pada ketidakpuasan, dan jika hal ini terjadi maka akan dapat mengganggu aktivitas organisasi.
Dalam menjalin dengan media, seorang humas tentu dituntut memiliki ketrampilan dalam dunia tulis menulis atau mengenal aspek jurnalistik. Secara umum ketrampilan menulis dapat dipelajari, akan tetapi tidak banyak orang yang tertarik dengan dunia tulis menulis. Perlu disadari bahwa kemampuan untuk berkata atau berbicara secara lisan dengan baik dan benar saja bukan pekerjaan yang mudah, apalagi kemampuan untuk menuangkan gagasan atau ide-ide dalam suatu bentuk tulisan yang lugas dan mudah dipahami oleh orang banyak, tentu hal ini harus dilakukan dengan banyak membaca, latihan dan ketekunan secara terus menerus.
Sebab dalam konteks kegiatan tulis menulis dituntut untuk mampu menginterprestasikan bahasa yang ada dalam alam fikiran menjadi suatu tatantan kata dan kalimat yang sesuai serta mudah dimengerti oleh orang lain.
Dalam dunia manajemen pemasaran, kita mengenal adanya bauran promosi, yang meliputi aktivitas periklanan, personal selling, promosi penjualan, penyebaran informasi dari mulut ke mulut (world of mouth), direct marketing, publikasi dan Public Relations.
Beberapa pilihan promosi sangat tersedia, lebih-lebih media promosi saat ini semakin luas dengan kehadirannya media on line telah menjadi pilihan dari banyak organisasi-perusahaan dalam memacu kegiatan yang terkait dengan aspek pasar. Mengapa demikian.? Menurut hemat saya, karena adanya perkembangan media sosial dengan teknologi yang semakin canggih, sehingga membuat industri media massa mengalami perubahan yang sangat cepat dan perlu beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Terlebih dengan adanya media online sebagai media massa baru memiliki karakteristik yang berbeda dengan media konvensional. Yakni media online memiliki karakteristik yang bersifat konvigen (menyatukan media komunikasi dalam bentuk digital dan elektronik yang didorong oleh teknologi komputer dan diperkuat oleh teknologi jaringan), pengiriman yang cepat, karena terjadinya proses digitalisasi, adanya interaktivitas yang merupakan komunikasi dua arah antara sumber penerima (komunikasi banyak arah antara sumber dan penerima), tidak terikat waktu terbit (dapat di up-date setiap waktu, dengan meng up-load berita), ruang elektronik yang disediakan lebih luas dan hampir tidak terbatas, berpusat pada pembaca (reader centric), sehingga media interaktif memberi peluang bagi setiap pengguna untuk mengambil informasi yang relevan bagi dirinya (Siregar Mirna, 2003).
Aktivitas yang berhubungan dengan media, jika kita fokuskan dalam strategi pemasaran dengan pendekatan “Borden’s mix,” maka mix yang terkait dengan Public Relations menjadi faktor yang penting peranannya.
Sebagai contoh, suksesnya penyelenggaraan Pemilu (Pemilihan Umum) tahun 2009, Pemilu tahun 2014 dan Pemilu tahun 2019 yang lalu serta keberhasilan para tim sukses CAPRES (Calon Presiden) dan Cawapres (Calon Wakil Presiden) dalam Pemilu tersebut tidak lepas dari keberadaan kegiatan Public Relations yang secara terus menerus memperkenalkan dan menyampaikan berbagai visi dan misi dari masing-masing kandidat pemimpin bangsa dengan tetap membangun citra lewat slogan-slogan di berbagai media yang sangat cepat diakses oleh semua pihak. Apapun bentuknya, menurut hemat saya, senyata baik media online, media tradisional dan konvensional dapat sebagai alat penyebaran informasi yang masih bias dipilih, hanya saja kita perlu menyaring informasi yang benar bukan informasi yang menyesatkan. (*)