JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Seru, Duet dengan Peraih Emas Olimpiade, Pengusaha Kenamaan Sragen Billy Haryanto Sempat Bikin Pelatih Richard Mainaky Jatuh Bangun

Pasangan Billy Haryanto/Apriyani Rahayu berlaga dalam pertandingan eksibisi melawan Richard Mainaky/Greysia Polii di laga penutup Simulasi Sudirman-Thomas-Uber Cup di Jakarta, Rabu (7/9/2021). Foto/Wardoyo
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengusaha kenamaan asal Sragen, Billy Haryanto mendapat kesempatan untuk bertanding dalam laga eksibisi atau persahabatan bersama ganda putri peraih emas Olimpiade Tokyo, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Rabu (8/9/2021).

Dalam laga persahabatan yang digelar sebagai penutup Simulasi Sudirman-Thomas-Uber Cup itu, Billy melawan legenda pelatih Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky.

Billy yang saat ini duduk di Dewan Penasehat PBSI berpasangan dengan Apriyani Rahayu. Sedang Richard berduet dengan Greysia Polii.

Dalam laga tersebut, pasangan Billy/Apriyani harus takluk di tangan duet asal Manado, Richard/Greysia dengan skor 15-30.

Meski kalah, pertandingan berlangsung seru. Richard bahkan sampai jatuh bangun menerima pengembalian dari pasangan Billy/Apriyani.

Roman puas dan senang terpancar dari masing-masing pemain yang berlaga di eksibisi itu. Tak terkecuali, Billy Haryanto.

Pengusaha beras nasional yang getol dengan olahraga tepok bulu itu mengaku sangat terkesan bisa bertanding berduet sekaligus melawan peraih emas Olimpiade.

Apalagi, bertanding dengan pelatih yang sudah 26 tahun mewarnai PBSI dan banyak menelorkan pasangan mixed double hebat sekelas Richard.

“Senang dan seru,” ujar Billy kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (12/9/2021) ditanya kesannya usai melakoni laga eksibisi itu.

Pelatih Richard Mainaky sampai terjatuh saat menerima pengembalian bola dari Billy Haryanto. Foto/Wardoyo

Baginya, duet Greysia/Apriyani tidak asing lagi. Sebab peraih emas Olimpiade Tokyo itu sudah berulangkali berlatih di GOR Billy Beras miliknya yang ada di Masaran, Sragen.

Baca Juga :  Karang Taruna Bina Karya Muda di Sragen Menggelar Acara Takbir Keliling Hari Raya Idul Fitri 1445 H Diiringi Musik Drumband

Bahkan sebelum berlaga di Olimpiade, Greysia/Apriyani bersama skuad ganda putri Cipayung juga menyempatkan berlatih di GOR berstandar internasional milik Billy.

Kala itu, pengusaha yang akrab disapa Billy Beras itu juga sempat mengutarakan optimismenya Indonesia bakal meraih prestasi terbaik di Tokyo.

Dan harapan itu berbuah manis dengan sekeping emas yang dipersembahkan Greysia/Apriyani dan satu perunggu dari Anthony Sinisuka Ginting.

“Harapan saya, ke depan bulutangkis Indonesia makin berkembang dan bisa lebih berjaya lagi. Terutama di ajang Sudirman, Thomas dan Uber Cup nanti, setidaknya bisa membawa pulang piala beregu kebanggaan di olahraga bulutangkis itu,” ucapnya.

Billy Haryanto (kanan) saat bersalaman kepalan dengan pelatih PBSI, Richard Mainaky usai pertandingan eksibisi. Foto/Wardoyo

Sementara, laga eksibisi itu seolah menjadi laga perpisahan bagi Richard. Pelatih asal Manado itu sudah menyatakan pensiun melatih di PBSI per 27 September mendatang.

Dalam kesempatan itu, Richard juga sempat memberikan pesan kesan selama 26 tahun dipercaya menangani sektor ganda campuran di pelatnas PBSI.

Ia mengaku memutuskan pensiun karena sudah cukup lama mengabdikan diri untuk PBSI dan saatnya kini untuk fokus menikmati waktu berkumpul dengan keluarga di Manado.

“Dasar utama saya untuk mundur yaitu keluarga. Karena selama 26 tahun melatih di PBSI, hampir waktu saya banyak untuk melatih. Setiap pagi dari jam 05.10 WIB pulang jam 18.00 WIB sore. Paling untuk keluarga hanya Sabtu dan Minggu setengah hari. Saya ingin fokus ke keluarga. Kebetulan di Manado kami sudah membangun rumah dari hasil melatih, lalu ada usaha semacam wisata kuliner di sana. Di Manado juga banyak keluarga saya di sana,” tutur Richard dalam konferensi pers yang disampaikan kepada PBSI.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI
Richard Mainaky. Foto/Wardoyo

Sekadar tahu, selama 26 tahun memegang ganda campuran, Richard sukses mengangkat performa ganda campuran dan melahirkan pasangan mixed kelas dunia.

Ada Tri Kusharjanto/Minarto Timur, Nova Widianto/Lilyana Natsir, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, Praveen Jordan/Debby Susanto hingga terakhir Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Selama 26 tahun itu, banyak prestasi besar yang dihadirkan Richard untuk Indonesia. Di antaranya gelar All England, Emas Sea Games, Gelar Juara Dunia, hingga puncaknya medali emas ganda campuran dari Owi/Butet di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro lalu.

Sementara, Billy Haryanto mengaku salut dengan kepelatihan Richard Mainaky. Ia mengenal dekat Richard dan melihatnya sebagai salah satu pelatih hebat bulutangkis di Indonesia.

“Beliau pelatih tangan dingin. Sukses mencetak mixed double yang hebat dan berprestasi dunia. Semoga prestasinya bisa terus diteladani dan dikembangkan oleh pelatih penerusnya agar bisa membawa bulutangkis Indonesia lebih berjaya lagi,” tandas Billy. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com