JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Asyiik, Ujicoba PTM di Boyolali  Diperluas Mulai Senin

Foto: Waskita
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kalangan pendidikan di Boyolali bergembira. Pasalnya,  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)  setempat memperluas sekolah peserta ujicoba pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin (18/10/2021).

Perluasan dan penambahan jumlah sekolah yang mengikuti pembelajaran tatap muka tersebut  berlaku untuk  jenjang SD maupun SMP.

“Setelah SD inti dan SMPN 1 ditiap kecamatan, kami memang mulai memperluas ujicoba PTM,” kata Kepala Disdikbud Boyolali, Darmanto, Minggu (17/10/2021).

Dijelaskan, hasil evaluasi ujicoba PTM sebulan ini menunjukan PTM berjalan dengan baik. Juga tidak ada temuan paparan Covid-19. Sehingga dilakukan perluasan sekolah peserta ujicoba PTM.

Untuk jenjang SD, yakni pada satu SD ditiap desa.

Baca Juga :  Miris, Anak Belasan Tahun di Boyolali Ini Kuras Perhiasan, HP dan Uang Milik Tetangganya

Sehingga ada sekitar 265 SD yang akan mengikuti ujicoba PTM mulai Senin besok. PTM ini menyusul 56 SD inti yang sudah ujicoba sebelumnya. Ke-265 desa itu tersebar di 265 desa se-Kabupaten Boyolali.

“Kita evaluasi ujicoba PTM berjalan baik dan disiplin protokol kesehatan (Prokes) maka kita perluas. Ada sekitar 56 SD inti dan ditambah 265 SD ditiap desa yang menjalani PTM.”

Sedangkan untuk jenjang SMP, diutamakan sekolah yang siswanya selesai vaksin dosis 1 dan 2. Dan di Boyolali ada empat kecamatan selesai vaksin dosis kedua. Yaitu, Boyolali Kota, Mojosongo, Teras dan Banyudono.
“Vaksin pelajar sudah klir dan tinggal menunggu dosis kedua. Maka perluasan sekolah peserta ujicoba PTM hanya pada sekolah yang siswanya sudah dosis 1 dan 2.”

Baca Juga :  Memprihatinkan, Prasasti Sarungga di Cepogo, Boyolali  Merana, Belum Dilindungi Secara Arkeologis

Disdikbud juga mengizinkan penambahan intensitas pertemuan untuk jenjang SMP. Diakui, jam ujicoba PTM memang terbatas. Apalagi guru juga kesulitan dalam mengatur jam pelajaran. Nantinya, intensitas pertemuan bisa enam kali dalam sepekan.

“Namun tetap dengan prokes ketat.”

Diakui, ketercukupan jam tatap muka untuk jenjang SMP sulit diatur. “Semua bentuk penambahan intensitas jam pertemuan tidak masalah asalkan prokes dijalankan. Siswa mendapat hak belajar dan keselamatan siswa terjamin dengan prokes ketat.” Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com