Beranda Daerah Solo Ayo Tetap Jaga Prokes, Klaster PTM Solo, 46 Siswa Terpapar Covid-19

Ayo Tetap Jaga Prokes, Klaster PTM Solo, 46 Siswa Terpapar Covid-19

Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka memberikan buku tulis kepada siswa saat meninjau PTM di TK Marsudirini Surakarta / Dok Sekolah

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Total sebanyak 46 siswa dan guru terpapar covid-19 dalam klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Solo. Dari jumlah tersebut, enam diantaranya merupakan tenaga pendidik atau guru.

Sekretaris Daerah Kota Solo, Ahyani mengatakan, jumlah siswa dan guru terpapar covid-19 tersebut berasal dari lima sekolah dasar yaitu sebanyak 32 siswa dan guru SD Kristen 1 Manahan Solo, 11 siswa dan guru SDN Danukusuman, satu siswa SDN Mangkubumen, dua siswa SDN Semanggi Lor, serta satu siswa SD Islam Jamsaren.

“Tracing masih terus kita lakukan, untuk sementara, SD Kristen Manahan dan SDN Danukusman dihentikan PTMnya selama satu bulan ke depan. Sedangkan tiga sekolah lainnya dihentikan PTM selama dua pekan. Nanti sambil kita evaluasi lagi,” urainya, Senin (18/10/2021).

Ahyani mengakui, dari total 46 siswa dan guru yang terpapar covid-19 tersebut tidak semuanya warga Solo. Bahkan berdasarkan identifikasi warga Solo sekitar separo dari jumlah tersebut.

Baca Juga :  RSGM Soelastri Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis

Untuk itu, penanganan pasien covid-19 dari siswa luar Solo dikembalikan ke pemerintah kabupaten asal. Mereka berasal dari Karanganyar, Sukoharjo, serta Boyolali.

“Mereka yang terpapar harus melakukan isolasi mandiri. Khusus untuk siswa dan pendidik dari Solo, kalau rumah mereka tidak sesuai standar untuk isolasi mandiri, kita rekomendasikan untuk isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan. Tapi kebanyakan mereka masih usia SD, jadi mereka memilih isolasi mandiri,” imbuh Ahyani.

Ahyani berharap kejadian kali ini menjadi pelajaran bagi sekolah lainnya agar tidak terjadi hal sama. Untuk itu, dia meminta seluruh sekolah lain yang melanjutkan PTM untuk memperketat Prokes.

“Mayoritas mereka tidak bergejala. Sampai saat ini masih belum ada laporan tentang gejala. Dan ini jadi peringatan untuk sekolah lainnya. Jangan samlao terjadi, karena kalau ada satu saja warga Sekolah terpapar, maka PTM langsung dihentikan,” tukasnya. Prihatsari